Sabtu, 16 Oktober 2010

“Pembisik” Republika

Pamusuk Eneste
http://www.kr.co.id/

BAGI PENULIS cerpen di Tanah Air, boleh dikatakan tak ada masalah dengan media cetak tempat memuatkan cerpen. Hampir setiap koran memuat cerpen pada edisi Minggunya. Koran-koran Jakarta yang memuat cerpen, antara lain, Kompas, Suara Pembaruan, Republika, Koran Tempo, Media Indonesia, Sinar Harapan, bahkan Warta Kota. Di luar Jakarta pun masih ada Pikiran Rakyat (Bandung), Suara Merdeka (Semarang), Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi (Yogyakarta), Bali Post (Denpasar), untuk menyebut beberapa nama media cetak. Jadi, begitu banyak pilihan! Persoalan tinggal pada si cerpenis: layak muat atau tidak karyanya. Tentu setiap media cetak memiliki kriteria tersendiri dalam menyeleksi cerpen yang masuk.

Mengenai cerpen di koran-koran ini, tak perlu lagi diragukan fungsi dan kehadirannya. Sudah sejak 1956 Jassin mencatat, “Kesusasteraan dalam majalah dan suratkabar tak dapat tidak harus dimasukkan dalam usaha penyelidikan sejarah kesusasteraan Indonesia modern, suatu pekerjaan yang belum lagi mendapat penyelidik yang khusus ditugaskan untuk itu” (Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei IV, 1985, hlm 125-126).

***

SEJAK 1992, harian Kompas menerbitkan buku kumpulan cerpen. Cerpen yang dimuat di harian itu setiap minggu dipilih sekitar 15-17 cerpen per tahun dan itu masih berlangsung hingga sekarang.

Harian Bernas di Yogyakarta pun pernah menerbitkan kumpulan cerpen, yakni Lukisan Matahari (1992), Guru Tarno (1994), dan Candramawa (1995). Sayang, kebiasaan itu tidak berlanjut hingga sekarang.

Harian Surabaya Post di Surabaya pun pernah menerbitkan kumpulan cerpen, yakni Limau Walikota (1993). Sayang, ini juga tidak rutin; paling tidak, tidak serutin kumpulan cerpen Kompas.

Kini harian Republika juga menerbitkan kumpulan cerpen berjudul Pembisik. “Sebanyak 27 cerpen yang terkumpul dalam buku ini adalah ‘segenggam mutiara’ yang terpilih dari sekitar 500 cerpen yang telah dimuat pada rubrik sastra Republika dalam rentang waktu hampir 10 tahun. Sejak terbit pada 4 Januari 1993, tiap Minggu rubrik ini memuat satu cerpen,” tulis Ahmadun Yosi Herfanda, sebagai penyunting buku (hlm i). Sayang memang, penyunting tidak menyebutkan kriteria pemilihan ke 27 cerpen dan siapa para pemilihnya.

***

KE-27 CERPEN yang dimuat dalam Pembisik (235 halaman) ini berasal dari cerpenis “papan atas” dan cerpenis yang sedang “naik daun” (meminjam istilah penyunting). Oleh karena itu, dalam buku ini kita temukan sekaligus cerpen Umar Kayam (“Mbok Jah”), Putu Wijaya (“Kemerdekaan”), Danarto (“Sawitri”), Kuntowijoyo (“Pada Hari Kematian Seekor Kerbau”), Wisran Hadi (“Pembidik”), Nh Dini (“Meiling”), Bakdi Soemanto (“Impian di Tengah Musim”), Hamsad Rangkuti (“Malam Seribu Bulan”), Seno Gumira Ajidarma (“Taksi Bloes”), dll., bersanding dengan cerpen Gus tf Sakai (“Beras”), Joni Ariadinata (“Purdah”), Hudan Hidayat (“Saat yang Indah untuk Mati”), Agus Noor (“Tak Ada Mawar di Jalan Raya”), Oka Rusmini (“Telaga”), Dorothea Rosa Herliany (“Sepotong Bulan Luka”), Abidah el Khalieqy (“Percintaan Bulbul”), dll.

Ini tentu gejala yang menarik karena penyunting (atau pemilih cerpen?) tidak membedakan penulis senior dan penulis yunior. Sebaliknya, penyunting (atau pemilih cerpen?) memberi peluang yang sama bagi para penulis cerpen: terlepas dari apakah cerpenis itu sudah mapan atau masih pemula. Di pihak lain, para pembaca pun bisa membandingkan karya cerpenis “papan atas” dan karya cerpenis yang sedang “naik daun”. Terserah pada pembaca untuk memberi penilaian!

***

CERPEN “Pembisik” karya Wisran Hadi (hlm 215-223) memang menarik. Mungkin itulah sebabnya judul cerpen itu sekaligus dijadikan judul buku.

Wisran Hadi menceritakan tokoh “aku” yang berperan sebagai pembisik dalam pementasan sandiwara. “Keterlibatanku dalam dunia sandiwara dimulai dan berakhir sebagai pembisik. Membisiki dialog para aktor yang sedang bermain di panggung, sekiranya mereka lupa naskah agar sandiwara itu berjalan sesuai apa yang diinginkan oleh sutradara. Sebab, banyak sekali aktor yang tidak setia pada naskah. Bukan karena mereka menolak dominasi sutradara, tetapi banyak di antara mereka yang lemah ingatan, tidak dapat menghafal dialog yang ada pada naskah dengan baik. Tetapi ada juga yang karena terlalu kreatif, mereka menciptakan dialog sendiri saat mereka lupa pada dialog yang sesungguhnya” (hlm 215).

Ternyata ada suka dukanya menjadi pembisik. Sukanya karena pembisik sering “berdempet-dempet” dengan wanita-wanita cantik yang sedang menunggu giliran muncul di panggung. “Aku sering ganti celana bila sampai di pondokan setelah pertunjukan” (hlm 217).

Dukanya kalau aktor/pemain yang dibisiki tidak menuruti kata-kata yang dibisikkan.

Pada suatu pementasan kisah Perang Paderi terjadilah kekacauan. Si tokoh utama (pemeran Tuanku Imam Bonjol) ternyata melenceng dari naskah asli. Penonton pun jadi heboh. Si pembisik asli sebetulnya tidak membisikkan apa-apa pada pemeran Tuanku Imam Bonjol. Ternyata pemeran Tuanku Imam Bonjol mengucapkan sesuatu yang berlainan dengan yang ada dalam naskah.

Mengapa begitu?

Ternyata pembisik dalam pementasan itu bukan hanya satu.

“Ada pembisik lain, tapi kau tidak tahu,” kata pemeran Tuanku Imam Bonjol kepada si “aku”, si pembisik asli.

“Siapa yang mengangkat pembisik lain? Sutradara?”

“Bukan?”

“Lalu?”

“Aku. Aku kan juga punya banyak pembisik, Bung!”

Sejak itu, si “aku” berhenti jadi pembisik, sedang pemeran Tuanku Imam Bonjol terus mengadakan pementasan ke mana-mana. “Kami keliling dunia, Bung!” seru sang Tuanku (hlm 223).

***

MENURUT penyuntingnya, “Di luar karya-karya yang terpilih untuk buku ini tentu masih banyak karya yang sebenarnya sangat layak untuk dibukukan” (hlm ii). Oleh karena itu, buku Pembisik ini masih akan disusul kumpulan cerpen kedua “yang akan segera menyusul terbit” (hlm ii).

Senada dengan Jassin, Ahmadun pun mencatat di akhir kata pengantarnya, “rubrik sastra di suratkabar tidak dapat dilewatkan begitu saja oleh para kritisi dan pengamat sastra dalam menyusun sejarah perkembangan sastra di negeri ini (hlm iii).

Jadi, kita tunggu saja buku kedua, ketiga, dan seterusnya. Mudah-mudahan pula penerbitan kumpulan cerpen Republika tidak seperti nasib kumpulan cerpen terbitan Bernas dan Surabaya Post yang disebut di atas, melainkan seperti kumpulan cerpen terbitan Kompas — terbit terus-menerus setiap tahun.

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae