Sabtu, 16 Oktober 2010

Sepuluh Novel Terbongkar-bangkir

Kurniawan
http://majalah.tempointeraktif.com/

SEBAGAI Kepala Subbidang Informasi dan Publikasi Pusat Bahasa, ruang kerja Dad Murniah terkesan sesak. Dengan luas sekitar 2 x 3 meter, ruang itu diisi dua rak penuh buku dan seperangkat komputer. Meja kerjanya pun dihiasi tumpukan kertas dan buku.

Dari ruang itulah lahir semua buku terbitan Pusat Bahasa, termasuk sepuluh novel karya para sastrawan yang diluncurkan pada akhir Oktober lalu. Buku-buku itu adalah Arjunawijaya karya Hamsad Rangkuti, Lubdaka yang Berkelebat karya Yanusa Nugroho, Kundangdya karya Oka Rusmini, Gandamayu: Cerita Perempuan Terkutuk karya Putu Fajar Arcana, Kisah Tuhu dari Tanah Melayu karya Abidah el-Khalieqy, Mengasapi Rembulan karya Agus R. Sarjono, Kakawin Gajah Mada karya Kurnia Effendi, Mundinglaya Dikusumah karya Gola Gong, Rara Beruk karya Suyono Suyatno, dan Janji yang Teringkari karya Imam Budi Utomo.

Sepuluh novel itu bagian dari proyek Pusat Bahasa untuk menghidupkan lagi cerita-cerita lama dari berbagai pelosok Nusantara agar dikenal oleh para pelajar masa kini. “Tujuannya agar cerita itu dapat menambah wawasan anak sekolah dasar tentang kebaikan dan muatan lokal di daerah itu, misalnya peribahasa setempat,” kata Dad.

Lubdaka yang Berkelebat, misalkan, diangkat dari Kakawin Siwaratrikalpa karya Mpu Tanakung; Kundangdya dipungut dari Kidung Kundangdya yang diterjemahkan I Ketut Nuarca; Gandamayu diangkat dari kisah klasik Bali, Gaguritan Sudamala; dan Kisah Tuhu dari Tanah Melayu disadur bebas dari kitab Tuhfat al-Nafis karya Raja Ali Haji. Mengasapi Rembulan disadur dari Sawerigading, cerita rakyat Sulawesi Selatan di kitab La Galigo; Kakawin Gajah Mada diceritakan kembali dari naskah berjudul sama karya Ida Cokorda Ngurah; dan Janji yang Teringkari mengangkat Tor Sibual-buali, salah satu cerita rakyat Tapanuli yang dikumpulkan Hasjmi Dalimunthe dalam Dolok Hela.

Proyek buku ini dimulai pada 1980-an. Menurut Dad, program ini lahir dari menumpuknya naskah cerita rakyat hasil penelitian dan pendokumentasian para peneliti dari 22 kantor dan balai bahasa di berbagai provinsi. “Bila naskah yang terkumpul itu tidak disampaikan ke masyarakat, ia akan hilang,” kata peneliti bahasa yang pernah memimpin Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara itu.

Pusat Bahasa lantas menggelar sayembara dengan mengundang karyawannya yang mencapai 300 orang untuk menulis kembali cerita itu. “Misalkan, Babad Pacitan. Babad itu tidak diambil seluruhnya, mungkin hanya sebagian kecil, dan diceritakan kembali,” kata Dad.

Naskah mereka kemudian dikumpulkan dan dinilai oleh suatu tim, anggotanya termasuk Sapardi Djoko Damono dan Riris K. Toha-Sarumpaet. Karya yang terpilih kemudian diterbitkan dan penulisnya mendapat honor Rp 1-1,5 juta. Pada 2006, ada kenaikan anggaran dan honornya menjadi Rp 2,5 juta. Naskah itu dicetak 500-1.000 eksemplar dan dibagi-bagikan ke semua perpustakaan daerah dan sekolah secara bergiliran.

Setiap tahun, lembaga yang mengurusi bahasa dan sastra Indonesia itu menerbitkan sepuluh judul buku cerita untuk sekolah dasar dan sepuluh judul untuk sekolah menengah pertama. Tebalnya 50-100 halaman dan ditulis dalam bahasa yang sederhana. Beberapa judul buku itu adalah Satria Pamungkas Majapahit: Cerita Rakyat Jawa Timur (2007) karya Imam Budi Utomo, yang disadur secara bebas dari cerita karya Tony Ismoyo yang dicuplik dari Babad Pacitan dan dimuat di majalah berbahasa Jawa, Panjebar Semangat. Ada pula Mimpi Prau Darum Marjum (2008) karya Lustantini Septiningsih, yang disadur dari Syair Bandarsela, karya sastra lama berbahasa Lombok, dan Bung Santri Gagal (2007) karya Zaenal Hakim, yang dipungut dari Ki Santri Gagal, buku tanpa nama pengarang yang diterbitkan Balai Pustaka pada 1920-an.

Setelah hampir 20 tahun berjalan, proyek pengadaan buku itu tak menunjukkan tanda-tanda keberhasilan. Dari beberapa survei kecil, Dad menemukan bahwa anak-anak tak tertarik pada karya tersebut. “Mereka bete, enggak enjoy, tuh,” katanya.

Gambar sampulnya, misalnya, dibuat ala kadarnya dengan cat air dan spidol-kualitasnya sangat jauh dibanding buku dongeng yang dijajakan berbagai penerbit di toko buku. Di dalamnya banyak narasi yang tak perlu sehingga terkesan berpanjang-panjang kata saja. Bahkan, antara satu kalimat dan kalimat lainnya sering tak logis. Misalkan, pada Geliga Sakti karya Imelda, ada paragraf yang dibuka dengan kalimat, “Kampung itu bernama Kelang”, tapi pada paragraf berikutnya disebut, “Negeri Kelang diperintah oleh seorang raja”. Apakah itu berarti kerajaan tersebut hanya sebesar kampung?

Pada 2007, Dad berbincang-bincang dengan Sapardi, sastrawan Ahmadun Yosi Herfanda, dan Achadiati Ikram, pemimpin Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manasa). Dalam perbincangan itu muncul gagasan menyerahkan naskah kuno tersebut ke sastrawan. Lalu para sastrawan diminta menceritakan kembali isinya dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami generasi muda dalam bentuk novel.

Menurut Dad, Sapardi bahkan berharap bila nanti mendapat tanggapan bagus dari masyarakat, novel itu dapat menjadi buku acuan di sekolah-sekolah menengah atas yang selama ini hanya mengenal roman-roman karya pengarang Angkatan Balai Pustaka, seperti Azab dan Sengsara, Siti Nurbaya, dan Salah Asuhan.

Dad ragu, karena dana Pusat Bahasa cekak, hanya Rp 50 juta untuk 20 naskah. “Kalau bayar para sastrawan profesional, honornya kan pasti tinggi,” ujarnya.

Naskah-naskah yang akan dijadikan novel lalu diseleksi di Manasa, sastrawan yang hendak menulis dengan imbalan minim pun ditentukan. “Hanya Rp 5 juta, lo, Mas. Bayangin aja,” kata Dad.

Menjaring para pengarang itu tidaklah mudah. “Ada sastrawan yang mau, ada yang tidak,” kata Ahmadun. Akhirnya terpilih sepuluh nama sastrawan. Mereka yang terpilih lalu menuliskan kembali naskah-naskah itu dalam bentuk novel 150 halaman. Novel itu, kata Ahmadun, diharapkan memenuhi beberapa syarat, seperti mutu sastra dan bahasa serta menghidupkan kembali kearifan dalam cerita lama.

Putu Fajar Arcana bercerita, ia menerima permintaan menulis ulang naskah Gaguritan Sudamala dalam tempo dua bulan pada akhir September 2007. Untuk mengejar tenggat, Putu menulis setiap hari, biasanya pagi dan malam seusai kerja. “Saya harus menulis minimal dua halaman setiap hari untuk mencapai jumlah sekitar 120 halaman dalam dua bulan,” katanya.

Kurnia Effendi mendapat penugasan itu April, tapi baru memulainya sekitar Agustus. Dia kebagian bahan berupa kakawin (puisi empat baris) tentang perjalanan hidup Gajah Mada. Dia bersedia terlibat dengan dua alasan. “Dari sisi ‘tugas’, saya mencoba memanfaatkan kepercayaan Pusat Bahasa dan ingin memberikan sumbangsih sebaik-baiknya bagi khazanah bacaan siswa. Dari sisi materi, (bahan ini) jauh berbeda dengan yang tercatat dalam sejarah,” katanya.

Dalam kakawin dia menemukan masih banyak mitos dan Majapahit hanya disebut sekali, selebihnya menggunakan nama Majalangu (pahit itu bermakna rasa, langu itu cenderung aroma tak sedap). “Dalam kakawin itu juga tak tersebut nama Tribhuana Tunggadewi sebagai bunda Hayam Wuruk. Tapi saya tetap setia dengan kakawin itu,” kata penulis kumpulan cerpen Kincir Api itu.

Setelah semua naskah itu dicetak, kritik ternyata bermunculan. Pengarang Veven Sp. Wardhana, misalkan, mencela rancangan sampul buku yang kurang menarik. Guru besar sastra Universitas Indonesia, Riris K. Toha Sarumpaet, mengecam banyaknya kesalahan ejaan. Remy Sylado, novelis dan penelaah bahasa, menilai bahasa novel-novel itu masih centang-perenang. “Padahal, baru pertama kali ini, lo, kami meluncurkan novel-novel itu,” kata Dad Murniah pada akhir November lalu.

“Kami terima naskah dari sastrawan itu sudah mepet, Desember 2007. Belum sempat kami serahkan ke Sapardi dan Ahmadun untuk dibaca kembali, sudah dikejar-kejar Bagian Rumah Tangga untuk segera diterbitkan,” Dad berkilah.

Sebagai lembaga pemerintah, pencetakan buku itu harus melalui lelang yang dilakukan pada awal Januari 2008. Dad dan stafnya kemudian buru-buru menata letak halaman buku itu dengan penyuntingan terbatas pada pemenggalan suku kata saja. Namun, ketika hendak dicetak, jumlah halamannya lebih banyak daripada yang tercantum pada perjanjian saat lelang, sehingga susunan itu dibongkar kembali untuk disesuaikan. “Karena diubah dalamnya, pemenggalannya juga terganggu. Pada akhirnya amburadul banget hasilnya, bahkan nama Gola Gong hilang dari sampul bukunya,” katanya.

Para pengarang pun kecewa. “Saya turut menyesalkan proses (tanpa) penyuntingan itu. Apa pun alasannya, ini tetap merupakan kesalahan,” kata Kurnia.

Dad menerima berbagai kritik itu sebagai masukan untuk penyempurnaan pada edisi berikutnya. “Sebetulnya buku itu kan belum sempurna. Untuk penyempurnaannya nanti, kami menunggu masukan ini,” katanya.

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae