Selasa, 20 Maret 2012

Suara Kemanusiaan Penyair Iran dan Dunia

http://indonesian.irib.ir/
2011 Oktober 01

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dalam pembukaan seminar para penyair Iran dan dunia mengatakan, “Dewasa ini, pesan kemanusiaan para penyair yang mengusik arogansi negara-negara adidaya global adalah sebuah perjuangan besar.” Ahmadinejad menegaskan, bahasa adalah manifestasi akal dan psikis dan spirit. Namun, puncaknya membuncah dalam bahasa yang dikemukakan dengan perasaan dan kecintaan. Bahasa cinta berbeda dengan bahasa para filosof.

Seraya menyebut cinta sebagai variabel yang tidak berawal dan berujung, Ahmadinejad mengungkapkan, ketika pencinta memandang ke arah manapun, tidak ada yang dilihatnya kecuali yang ia cintai. Dengan luasnya cakrawala ini, bahasa Farsi menjadi wadah yang luas untuk menampung para pencinta yang terpana itu.Tidak diragukan lagi, penghargaan terhadap syair dan sastra yang merupakan warisan paling indah umat manusia, hakikatnya adalah penghargaan terhadap manusia dan nilai-nilai transendental. Ahmadinejad menegaskan, seminar internasional ini merupakan sarana dialog lebih intens di bidang seni dan sastra.

Di bagian lain pidatonya, Ahmadinejad menuturkan, seminar ini mempertebal kecintaan dan kehangatan cinta kasih, di saat pihak arogan dunia menebarkan kegelapan, kemiskinan dan kebodohan, serta ancaman. Di bagian akhir pidatonya, Ahmadinejad menutup dengan sebuah bait syair,

Takkan pernah pudar persahabatan yang merekah
perjumpaan kita, laksana bunga nan indah

Seminar internasional penyair Iran dan dunia digelar dalam rangka mendekatkan masyarakat dunia dengan budaya Iran, terutama dengan dua penyair besar Attar Nashaburi dan Saadi Shirazi. Pertemuan ilmiah, pembacaan syair, dan kunjungan ke lokasi budaya dan bersejarah Iran merupakan program lain acara seminar di kota Tehran, Isfahan dan Shiraz.

Bersamaan dengan peringatan hari kelahiran Saadi pada hari Rabu (21/4), di Shiraz berlangsung pertemuan yang dihadiri lebih dari 13 profesor dalam dan luar negeri. Mereka mempresentasikan makalahnya mengenai Saadi dan syair. Bersamaan dengan itu, diluncurkan tiga buku berjudul, “Pemerintahan dalam Perspektif Saadi”, Syair Lengkap Saadi” dan “Buku yang Menerangi Hati” karya para seniman provinsi Fars, tempat Saadi dilahirkan.

Penyair dan ketua pelaksana seminar ini, Moussa Bidaj menuturkan, seminar internasional ini bertujuan memperkenalkan budaya Iran kepada masyarakat dunia. Karena Iran adalah negara yang memiliki potensi dan peradaban yang maju dan perlu diperkenalkan kepada masyarakat dunia. Seminar merupakan kesempatan untuk memperkenalkan Iran. Selain itu, poros ideologis revolusi Islam Iran yang menjunjung tinggi keadilan dan perjuangan menumpas kezaliman menuntut adanya program jelas di berbagai bidang untuk menghadapi serangan budaya Barat.

Ketua penyelenggara seminar ini menjelaskan, syair bukan hanya makna, tapi juga termasuk intonasi, ritme dan gerak penyair sendiri. Syair seperti segi tiga yang memiliki tiga sudut.Teks sastra dan penerjemah adalah dua sudut penting segitiga tersebut. Sedangkan bagian ketiga para pengambil kebijakan di bidang budaya. Mereka merancang program dan menjalankan program mengenai pengenalan sastra dan budaya Iran ke segenap penjuru dunia.

Setiap bangsa menghadiahkan para penyair terbaiknya kepada dunia. Budaya tinggi bangsa Iran juga mempersembahkan para penyairnya kepada dunia. Syair merupakan salah satu alat yang paling luhur dan tinggi. Sarana ini bisa didialogkan dengan alat lainnya. Moussa Bidaj mengatakan, Iran memiliki banyak penyair besar dan dunia pun mengenalnya. Namun, yang menjadi perhatian para budayawan adalah bagaimana peran para penyair Iran saat ini? Salah satu capaian seminar tersebut, para penyair dari berbagai negara akan mengungkapkan dengan jujur apa yang mereka saksikan mengenai budaya Iran.

Terkait urgensi penyelenggaraan seminar ini, Mostafa Aslan, penyair Turki mengatakan, “Seminar ini merupakan terobosan besar bagi masa depan sastra, syair dan penyair di seluruh dunia. Dengan kekayaan khazanah budaya dan peradaban kunonya, Iran senantiasa memperhatikan masalah budaya. Namun budaya tidak terbatas pada penyelenggaraan seminar maupun kongres acara sastra dan budaya. Tapi juga meninjau aspek lainnya.”

Penyair Turki ini yakin, penyair membuka mata dan telinga masyarakat dunia, dan menyadarkan mereka mengenai berbagai masalah sosial. Dengan demikian, kelanjutan kerjasama dan dan interaksi antarpenyair dan budayawan di berbagai negara di kawasan, terutama negara-negara Islam, merupakan capaian yang baik bagi masyarakat dunia.

Terkait pengenalan para penyair Turki dengan sastra klasik dan modern Iran, Mostafa Aslan mengungkapkan, para penyair besar seperti Hafiz dan Saadi sangat terkenal di Turki, namun mereka tidak banyak mengenal sastra modern Iran.

Mengenai perkembangan sastra di Turki, Mostafa Aslan menuturkan, para penyair modern Turki melantunkan syair di segala bidang. Namun kebanyakan mengenai masalah sosial atau politik, terutama soal perlawanan menghadapi imperialisme dan kezaliman.

Sementara itu, penyair Uruguay yang hadir dalam seminar internasional ini mengatakan, capaian terbaik seminar penyair Iran dan dunia adalah proses tranformasi pemahaman dan nilai-nilai budaya dari sebuah negara ke negara lain.
Ditegaskannya, pengenalan keragaman berbagai bahasa dunia dalam bentuk syair bisa menjalin interaksi intens antarpenyair dari berbagai negara dunia.

Seraya mengusulkan kelanjutan seminar internasional ini, penyair Uruguay tersebut menuturkan, jika para penyair terkemuka dari berbagai negara diundang, bisa dipastikan akan meningkatkan intensitas pengenalan di antara para penyair ini. Ia menuturkan, sebelum menghadiri seminar ini, ia tidak mengetahui banyak mengenai para penyair modern Iran. Namun seminar menyebabkan dirinya mengenal lebih banyak sastra klasik dan modern Iran, dan bertemu dengan para penyair dari berbagai negara.

Di sela-sela seminar internasional ini, Monir Mazid, Penyair Rumania mengungkapkan, Shiraz bisa menjadi pusat budaya Iran dan dunia. Mazid menuturkan, Shiraz dari berbagai sisi memiliki potensi signifikan menjadi pusat budaya Iran dan dunia. Shiraz memiliki modal dan kelayakan sebagai ibu kota budaya dunia. Dia menambahkan, “Saya mengenal syair Iran pertama kali dari seorang penyair Mesir yang membaca sebuah bait syair dari Khayyam Nishaburi. Beberapa tahun kemudian saya mengenai Saadi, Hafiz dan Attar. Dari hari ke hari saya semakin terpincut keindahan sastra Iran.” Ditegaskannya, salah satu penyair terbaik yang saya kenal adalah Hafiz.

Mazin menuturkan, salah satu alasan kehadiran saya malam itu bersama para penyair dunia adalah penyair besar ini. Saya amat bahagia bisa melantunkan syair Hafiz bersama penyair dunia. Mazid menambahkan, penyair yang menghadiri seminar ini kembali ke negaranya masing-masing dengan membawa sebuah kenangan manis dan mengungkapkan budaya Iran ke negaranya masing-masing. Inilah jalan terbaik pertukaran budaya.

Seminar internasional penyair Iran dan dunia ini dihadiri 50 penyair Iran dan 50 penyair dari berbagai negara dunia seperti Albania, Rusia, Denmark, Azerbaijan, India, Yunani, Yordania, Afghanistan, Indonesia, Uruguay, Romania, Tajikistan, Turki, Tunisia dan Cina.

Bersamaan dengan penyelenggaraan seminar internasional ini, diluncurkan buku “Jendela Menuju Taman para Penyair Iran”, yang memuat 23 penyair Iran dilengkapi biografi singkat dan karyanya. Demikian pula, buku “Jendela Syair Dunia” yang ditulis dalam dua bahasa, Farsi dan Inggris yang memuat 40 penyair asing. Kedua buku tersebut telah dicetak dibagikan kepada para peserta seminar. (IRIB)

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae