Kamis, 20 Mei 2021

Sastra dan Perang Aceh

Judul buku: Hikajat Prang Sabi: Mendjiwai Perang Atjeh Lawan Belanda
Penyusun: A Hasjmy
Penerbit: Firma Pustaka Faraby, Banda Aceh (1971)
Tebal: 253 halaman
Peresensi: Nova Christina
kompas.com
 
TANGGAL 8 November 1999. Sekitar dua juta warga Aceh dari berbagai wilayah datang memadati halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, untuk menuntut referendum. Dalam aksi tersebut, massa tidak hanya meneriakkan tuntutan referendum, tetapi juga membacakan syair-syair yang diambil dari sebuah hikayat yang terkenal di Aceh, Hikayat Perang Sabil.
 
SELAMA 40 tahun berlangsung perang di Aceh (melawan Belanda), pada tahun 1873-1913, syair-syair dalam hikayat karya sastrawan klasik melayu Haji Muhammad Pantekulu atau Teungku Cik Pantekulu ini disebut-sebut telah menjadi pembangkit semangat dan keberanian rakyat dalam perang sabil menghadapi tentara Belanda.
 
Salah satu buku yang tidak hanya memuat isi Hikayat Perang Sabil, tapi juga membahasnya dari aspek, adalah Hikajat Prang Sabi: Mendjiwai Perang Atjeh Lawan Belanda yang disusun oleh Ali Hasjmy. Profesor Ali Hasjmy dikenal sebagai sastrawan angkatan Pujangga Baru dan tercatat sebagai salah satu tokoh dalam penyelesaian sengketa Aceh dan Jakarta di tahun 1950-an.
 
Salah satu bagian paling penting dari Hikajat Prang Sabi adalah pendahuluan atau mukadimah. Bagian yang juga berbentuk syair ini menunjukkan secara jelas tujuan ditulisnya Hikajat Prang Sabi, dalam hubungannya dengan perang melawan Belanda. Setelah diawali dengan puji-pujian kepada Allah pencipta semesta alam, syair-syair pada mukadimah berlanjut pada seruan untuk perang sabil. Juga disebutkan satu pahala yang dapat diperoleh bagi mereka yang berjihad dalam perang sabil (jalan Allah-Red). Salah satu pahala yang akan diterima mereka yang mati syahid dalam perang tersebut adalah akan bertemu dengan dara-dara dari surga. Salah satu bait (yang diterjemahkan oleh penyusun) menyebutkan, “Menurut kata Pesuruh Allah: //tubuhmu yang tertembak berlumuran darah, //tidak akan terkapar rebah, //kecuali dalam pangkuan Ainul Mardliyah.”
 
Kemudian, empat bagian selanjutnya dalam Hikajat Prang Sabi berisikan empat kisah, yaitu: Kisah Ainul Mardliyah, Kisah Pasukan Gajah, Kisah Said Salmy, dan Kisah Budak Mati Hidup Kembali. Dari seluruh kisah yang ada, hanya satu cerita, Kisah Pasukan Gajah, yang disebut Hasjmy bersumber dari sejarah keislaman, yang lain adalah fiktif. Namun, terlepas dari kefiktifan tersebut, yang penting dari Hikajat Prang Sabi adalah pesan empat kisah tersebut. Kisah-kisah itu memberi contoh betapa penting dan berpahalanya kesyahidan seseorang dalam peperangan melawan musuh kafir, yang tak lain adalah Belanda.
 
Seperti telah diungkap pada mukadimah hikayat, kisah tentang Ainul Mardliyah berkaitan dengan penyambutan ratu bidadari surgawi bagi mereka yang mati syahid. Dikisahkan, seorang pemuda yang disebut Muda Belia, pada suatu malam menjelang maju perang, tersentak bangun, menangis tersedu-sedu sambil mengucapkan nama “Ainul Mardliyah”. Rupa-rupanya, Muda Belia bermimpi berjalan di surga dan bertemu ratu bidadari surgawi bernama Ainul Mardliyah. Muda Belia sangat sedih karena sang ratu menolak cintanya dengan alasan dirinya hanya berhak dimiliki oleh pemuda yang mati syahid di medan perang melawan kafir. Setelah itu, sang Muda Belia tak gentar terjun ke medan perang. Ia pun mati syahid dan disambut Ainul Mardliyah di surga.
 
Kisah kedua bertutur tentang kegagalan serangan sebuah pasukan besar untuk menghancurkan Kabah di Mekkah. Peristiwa ini disebutkan terjadi pada tahun 570 M. Dikisahkan, kedudukan Mekkah yang terkenal tidak disukai oleh Kerajaan Habsjah dan Kerajaan Parsia Majusi. Kedua kerajaan ini membangun Mekkah tandingan di Yaman dan Hira, namun tetap Mekkah tak tertandingi. Kemudian, Kerajaan Habsyah dan sekutu-sekutunya menyerang Mekkah dengan pasukan berkendaraan gajah. Namun, ketika sampai di Kabah, tiba-tiba datang wabah penyakit menyerang dan melumpuhkan pasukan gajah tersebut.
 
Dua kisah selanjutnya tak ubah seperti Kisah Ainul Mardliyah, bertutur soal mati syahid dan pahala. Pada Kisah Said Salmy diceritakan, seorang pemuda buruk rupa yang mati syahid dapat mempersunting seorang putri bangsawan cantik jelita. Namun dalam peperangan, Said Salmy, sang pemuda, mati syahid. Setelah mati, tiba-tiba pada suatu malam ia muncul dalam sosok pemuda tampan menemui sang istri. Ternyata, Allah memperbolehkannya “hidup” kembali dan muncul setiap malam untuk menemui sang istri. Terakhir, Kisah Budak Mati Hidup Kembali bercerita tentang pahala yang diterima seorang mujahid yang kembali dari perang. Allah menghidupkan kembali anak yang dipertaruhkan sebelum sang mujahid berangkat ke medan perang.
 
Ali Hasjmy menyusun buku Hikajat Prang Sabi berdasarkan dua naskah berhuruf Arab yang kemudian disalin dalam huruf latin. Sebagai naskah tulisan, yang telah beberapa kali disalin, terdapat perbedaan-perbedaan pada syair-syair Hikajat Prang Sabi. Dalam pengantar, Hasjmy menyebutkan hal ini sebagai salah satu kesulitan yang dihadapi.
 
Sebelum memuat kisah dalam Hikajat Prang Sabi, pada bagian pertama buku, Hasjmy membuat ulasan tentang sejarah Perang Aceh, perdebatan pengarang, dan penyebab keberhasilan kisah berbentuk syair tersebut. Mengenai pengarang Hikajat Prang Sabi, disebutkan terdapat dua dugaan. Dugaan pertama, Hikajat Prang Sabi dikarang oleh Teungku Cik di Tiro, pemimpin Angkatan Perang Sabil, pada tahun 1873-1913.
 
Kalangan lain menduga hikayat ini adalah karya Teungku Cik Pantekulu. Hasjmy menyebutkan, memang belum terbukti siapa penulis sesungguhnya, namun dari informasi para pelaku sejarah dan pengikut Teungku Cik di Tiro, Teungku Cik Pantekulu memang diakui sebagai penggubah Hikajat Prang Sabi. Untuk memperkuat dugaannya, Hasjmy mengutip tulisan ahli sejarah dari Australia, Anthony Reid, dalam The Contest for North yang juga mencantumkan perihal pengarang hikayat tersebut. “? Meskipun Teungku Cik Pantekulu, dari Dayah dekat daerah Tiro, dianggap di Aceh mengarang Hikayat Perang Sabil dalam perjalanan pulang dari Mekkah pada tahun 1880, hikayat ini dipopulerkan oleh Teungku Syekh Saman untuk mengobarkan semangat keagamaan dalam perang?”. Syekh Saman atau Muhammad Saman adalah nama Cik di Tiro sebelum bergelar Teungku. Hikayat ini juga disebutkan khusus dipersembahkan Teungku Cik Pantekulu kepada Teungku Cik di Tiro dengan Perang Sabil-nya.
 
***
http://sastra-indonesia.com/2009/03/sastra-dan-perang-aceh/

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae