Senin, 12 Januari 2009

Pergeseran Sastra Indonesia

Maman S Mahayana
http://www.koran-jakarta.com/

Apa yang terjadi dalam konstelasi kesusastraan Indonesia selama tahun 2008? Dalam masa setahun itu, adakah peristiwa penting dan signifikan yang dapat kita gunakan sebagai sinyal perkembangan sastra Indonesia? Dengan membaca dinamika yang terjadi dalam kesusastraan Indonesia selama setahun ini, bagaimana pula kemungkinan yang bakal terjadi di tahun mendatang? Sejauh mana pula capaian-capaian estetiknya? Banyak pertanyaan dapat kita kemukakan. Setidaknya berdasarkan pertanyaan itulah kita dapat menelusuri bagaimana sesungguhnya peta kesusastraan Indonesia dewasa ini.

Pemberlakuan otonomi daerah sangat jelas berdampak positif. Selain terjadi perkembangan yang signifikan dalam kehidupan sosial ekonomi di berbagai daerah di Indonesia, bermunculan semangat untuk menunjukkan eksistensi kedaerahan melalui pentas-pentas budaya. Kehidupan kebudayaan, kesenian, dan kesusastraan mulai mendapat tempat dan perhatian pemerintah daerah. Perkembangan itu diikuti pula dengan penerbitan karya sastra yang sebelumnya sering diabaikan.

Perkembangan kesusastraan di daerah-daerah luar Jawa, seperti Pekanbaru, Tanjungpinang, Aceh, Banjarmasin, Padang, Makassar, dan Bali, yang dalam beberapa dekade menempatkan Jakarta sebagai pusat orientasi, kini seperti tak peduli lagi pada Jakarta. Aktivitas kesusastraan di Taman Ismail Marzuki yang kerap ditempatkan sebagai standar capaian estetik bagi sastrawan di luar Jakarta juga tidak lagi diperlakukan demikian. Begitu pun lomba penulisan novel yang biasanya heboh dan diburu sastrawan dari berbagai daerah lantaran dipandang dapat mengangkat para pemenangnya dengan reputasi nasional, kali ini gagal memosisikan dirinya sebagai salah satu tonggak penting perkembangan novel Indonesia.

Sementara itu, di kota-kota besar di Pulau Jawa sendiri, seperti Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Banten, bahkan juga Depok, gerakan yang dilakukan para sastrawannya makin menegaskan posisi Jakarta hanya sebagai salah satu sekrup dalam mesin raksasa yang bernama Sastra Indonesia. Oleh karena itu, pemahaman kita tentang kesusastraan Indonesia kini mutlak juga mencermati dinamika dan perkembangan kesusastraan di berbagai daerah itu.

Kondisi itu dimungkinkan lantaran pemerintah daerah (pemda) mulai punya kesadaran akan pentingnya peran sastrawan. Mereka memberi dukungan atas kiprah para sastrawannya dan mengakomodasi berbagai kegiatan sastra. Tambahan lagi, bermunculannya berbagai penerbit di kota-kota besar di Indonesia memungkinkan penerbitan buku-buku sastra tidak lagi terpusat di Jakarta atau kota-kota besar di Pulau Jawa, melainkan sudah menyebar ke pelosok Tanah Air.

Kesusastraan Indonesia kini tidak dapat mengabaikan peranan berbagai komunitas dan dewan kesenian yang bertebaran di seluruh Indonesia. Lihat saja serangkaian kegiatan sastra yang diselenggarakan di sejumlah kota di luar Jakarta. Mengawali tahun 2008, Komunitas Sastra Indonesia (KSI) menyelenggarakan perhelatan sastra di Kudus yang melibatkan lebih dari 200 sastrawan dari berbagai kota di Indonesia.

Lalu di Jambi, dengan dukungan Pemda setempat, diselenggarakan Temu Sastrawan Indonesia I. Pertemuan itu menjadi penting tidak hanya karena melibatkan 200-an sastrawan dari berbagai daerah, tetapi juga di sana ada rekomendasi penting yang menyangkut perlunya dilanjutkan Temu Sastrawan Indonesia II dengan agenda menanggapi isu-isu aktual dalam sastra Indonesia dan perlunya wadah sastrawan Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak sastrawan dalam berhadapan dengan penerbit.

Di Bandung, sejumlah sastrawan, atas dukungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, menyelenggarakan pula Temu Sastra Mitra Praja Utama (MPU) yang melibatkan lebih dari 100 sastrawan dari 10 provinsi.

Perhelatan sastra dengan skala internasional, yaitu Jakarta International Literary Festival, diselenggarakan pada 12-13 Desember 2008 oleh Komunitas Sastra Indonesia (KSI) dan Komunitas Cerpen Indonesia (KCI), dengan penaja Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta. Dari acara tersebut ada tiga hal penting yang direkomendasikan, yaitu pertama, program ini menjadi agenda dua tahunan Pemda DKI. Kedua, adanya kerja sama dengan sejumlah lembaga luar negeri untuk menerjemahkan sastra Indonesia dan sastra negara yang bersangkutan. Ketiga, perlunya politik sastra yang mencakupi komunitas sastra di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Begitulah, perhelatan akbar yang melibatkan begitu banyak sastrawan dari dalam dan luar negeri di beberapa daerah itu sesungguhnya sudah menjadi agenda tahunan. Kegiatan itu tentu saja berdampak positif bagi perkembangan sastra di wilayah yang bersangkutan. Mengingat dalam setiap kegiatan itu selalu diikuti dengan penerbitan karya, maka selain terus bermunculan nama-nama baru, terdokumentasikannya karya sastrawan di berbagai daerah dapat melengkapi peta sastra Indonesia.

Oleh karena itu, terlalu gegabah jika muncul klaim-klaim yang menyebutkan beberapa gelintir sastrawan Indonesia sebagai mewakili prestasi keseluruhan sastra Indonesia. Klaim itu menafikan keberadaan dan kebangkitan sastrawan Indonesia di berbagai daerah. Maka, dalam konteks membangun peta sastra Indonesia yang lebih lengkap dan representatif, sepatutnyalah kita menolak adanya usaha untuk melakukan pengarbitan bagi sastrawan dari komunitasnya sendiri, dan pembonsaian bagi sastrawan dari komunitas lain.

Mencermati perkembangan kesusastraan Indonesia selama tahun 2008 itu, kiranya jelas bahwa poros-poros kesusastraan Indonesia di berbagai daerah makin mengukuhkan keberadaannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika kesusastraan Indonesia secara keseluruhan. Dari poros-poros itulah sesungguhnya kesusastraan Indonesia mengejawantahkan jati diri sastrawan dengan latar belakang problem sosio budayanya, serta merepresentasikan warna-warni keindonesiaan dengan berbagai kultur etniknya.

Di sinilah pentingnya memahami lanskap kesusastraan Indonesia secara lengkap, dan tidak secara sepihak menempatkan Jakarta sebagai representasi Indonesia. Oleh karena itu, tidaklah proporsional jika ada komunitas yang membuat klaim sepihak bahwa sastrawan daerah hanya dapat memperoleh legitimasi sebagai sastrawan nasional jika telah mendapat restu dari komunitas itu. Tidak tepat jika capaian estetik satu dua sastrawan dianggap mewakili keseluruhan sastra Indonesia.

Sastra Indonesia adalah lanskap warna-warni sebagai potret keindonesiaan. Potret itu menggambarkan dinamika sastra Indonesia di berbagai daerah dengan segala problem sosial budaya tempatan. Maka, pahamilah sastra Indonesia dari dinamika keseluruhan yang terjadi di pelosok Tanah Air ini. Itulah semangat multikulturalisme, semangat merayakan keberbedaan dan kesetaraan kultur etnik sebagai kekayaan Indonesia.


*) Penulis adalah Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

Teaser “Sesungguhnya kesusastraan Indonesia mengejawantahkan jati diri sastrawan dengan latar belakang problem sosio budayanya, serta merepresentasikan warna-warni keindonesiaan dengan berbagai kultur etniknya”

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae