(Esai ini disarikan dari buku “Sejumlah Esei Sastra” karya Dr. Budi Darma, MA. dengan penyesuaian sewajarnya).
Muhammad Rain
http://sastra-indonesia.com/
Membentuk nilai dan mewariskan nilai merupakan dua hal berbeda. Nilai yang dimaksud di sini adalah nilai sastra, nilai kreatif berupa hasil wawasan seorang pengarang puisi. Membentuk nilai merupakan hal tak mudah dan perlu intensitas lebih. Bila dibandingkan dengan mewariskan nilai, maka kegiatan berkarya hanya berhasil pada sisi apresiasi, penghargaan terhadap pekerjaan-pekerjaan nilai yang sudah ada.
Membicarakan wawasan kreatif, kemampuan setiap pengarang memiliki jarak pencapaian masing-masing. Sebagai bagian dari masyarakat sastra, anggota masyarakat yang lebih luas di luar konteks bidang sastra belaka, bahkan sebagai pribadi, pengarang secara umum telah memperoleh inspirasi yang sama dengan masyarakat. Akan tetapi William Blake (63:1984) mempunyai pandangan dari segi yang berbeda. Dengan hanya memiliki kepekaan sosial dan kehendak untuk memperbaiki tata kehidupan, seorang pengarang hanya mampu menulis mengenai keadaan sehari-hari tanpa nuansa apa-apa. Tulisan semacam ini akan mirip dengan pikiran pembaca di koran mengenai fakta-fakta sosial. Dunia pikiran orang kebanyakan. Dari segi moral karya mereka memang baik, akan tetapi pembaca yang baik tidak mungkin tertarik. Pembaca yang baik tidak ingin diperlakukan sebagai orang dungu yang perlu dinasehati.
Menurut Rogen Fry (64:1984) dalam “The Artist’s Vision”, seorang seniman mempunyai kemampuan untuk membuat jarak dengan benda-benda yang akan digarapnya. Dengan kemampuan ini dia sanggup mengangkat apa yang tidak diperhatikan oleh orang lain menjadi suatu yang menarik. Kemampuan inilah yang dinamakan wawasan kreatif, yang tidak dimiliki oleh orang kebanyakan. Sementara itu, kebanyakan pengarang kita kurang memiliki wawasan tersebut.
Selain bakat, sikap juga menentukan wawasan kreatif. Sikap terlalu menginginkan hati pembaca benar-benar menjalar di sini. Seperti yang diimplikasikan oleh Goenawan Mohammad dalam Seks, Sastra dan Kita, sastra kita bersifat “Self-concious”. Kesadaran pengarang yang terlalu besar akan aspirasi masyarakatnya menjadikannya berlebih-lebihan, kurang wajar atau diam. Mereka meneriakkan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu mereka teriakkan. Sebaliknya, karena ketakutannya menyinggung aspirasi masyarakatnya, mereka diam mengenai persoalan yang seharusnya mereka garap. Di samping itu, moral bukan kegiatan verbal semata-mata, meskipun yang diverbalkan adala moral yang bagus-bagus.
A. Teeuw malah berpendapat lebih ekstrim, “Puisi modern justru tidak member pelajaran apa-apa lagi secara langsung.” Amanat memang ada, akan tetapi proses untuk mencarinya “memerlukan lebih banyak sophistication, kenjlimetan, (dan) pengetahuan yang lebih luas.” Sebetulnya, bukan hanya pembaca yang dituntut untuk memiliki kemampuan “sophistication” untuk mencari moral atau amanat karya sastra, akan tetapi juga pengarang dalam menyampaikan moral atau amanatnya itu. Pengarang yang baik dapat mem-“sophisticate”-kan penyampaian moralnya, seperti yang kita lihat dalam karya-karya sastra yang monumental.
Selanjutnya dalam buku “Sejumlah Esei Sastra” karya Dr. Budi Darma, MA. Terbitan PT Karya Unipress, 1984 disampaikan juga jawaban-jawaban tentang bagaimana “sophistication” bisa lahir dan bersinergi dari hasil wawasan kreatif pengarang terutama dalam penyampaian moral berupa amanat suatu karya sastra. Kemampuan memancing pembaca untuk mau menggiatkan jalan pikirannya dalam menangkap nilai kreatif sang pengarang justru menjadikan dunia apresiasi tumbuh kembang, proses penggalian potensi nilai-nilai karya sastra dari bacaan mereka kemudian menjadikan karya pengarang dengan sendirinya fenomenal dan layak disebut bermutu tinggi. Hal ini tentu berbeda ketika pengarang sekadar mencatut ulang kenyataan tanpa memiliki teknik dan wawasan kreatif yang seimbang agar sastra memiliki perkembangan yang lebih dapat diharapkan. Persis.
Dunia puisi hari ini tentu berbeda jika kita bandingkan pada masa yang sudah-sudah. Puisi menjadi bukti bahwa nilai praktis dan keintimannya dengan tema yang disampaikan di masa sekarang semakin beragam. Para pengarang memiliki ruang lebih luas untuk menyuguhkan nilai yang berhasil ia tangkap lewat beragam media. Kejelian menawarkan tema-tema baru dan ekslusif dapat juga mereka peroleh lewat kesempatan membaca banyak puisi yang sudah tertayang atau tercetak itu. Potensi benturan tema sesamanya, kehadiran komunitas sastra dan persaingan kreatif dengan sendirinya akan mengantar wawasan kesusastraan pada diri masing-masing penulis.
Menyangkut nilai moral dalam sastra, Budi Darma membedah pula dalam isi bukunya berupa nilai humantit dan nilai kreativitas. Bentuk pengucapan yang “humanitat” menurutnya selalu terdapat dalam filsafat, seni dan agama. Pengertian nilai Humanitat itu sendiri sering mengalami perubahan, sesuai dengan keadaan jaman dan tergantung pula pada siapa yang mempergunakannya. Mengutip pendapat Immanuel Kant, dulu “humanitat” secara umum dimaknai sebagai sopan santun atau tingkah laku yang baik. Bagi Kant sendiri perkataan “humanitat” mempunyai arti yang lebih luas dan mendasar: manusia mempunyai prinsip, yakin akan kebenaran prinsipnya, akan tetapi akhirnya manusia harus rusak menghadapi pnyakit dan binasa melawan kematian. Implikasinya adalah bagaimana kita memanfaatkan sisa-sisa hidup kita untuk melaksanakan prinsip kita. Tentu saja prinsip di sini adalah yang sejalan dengan kepentingan moral.
Nilai puisi memiliki tuntutan standar yang adiluhung dengan sendirinya menuntut bentuk pengucapan yang adiluhung pula. Tuntutan standar nilai kreatifitas adiluhung ini menjadi batu sandar bagi pertumbuhan karya sastra yang hendak diciptakan pengarang. Batas-batas yang selanjutnya dapat diserupakan bagai menaiki anak tangga adiluhung itu sendiri. Seni selanjutnya dianggap sebagai suatu bentuk pengucapan yang paling menonjol dalam “humanitat” dibandingkan filsafat dan agama. Menurut J. Bronowski dalam Creativity, pencapaian manusia dapat dibagi menjadi tiga, yaitu “creation”, “invention”, dan “discovery”. “Creation” atau kreativitas adalah pencapaian dalam dunia seni, “invention” dalam dunia ilmu pengetahuan dan demikian juga “discovery”. Di antara ketiga pencapaian ini, yang paling murni adalah kreativitas.
Berbeda dengan “invention” dan “discovery”, kreatifitas bersifat sangat personal. Marilah kita bayangkan, William Shakespeare meninggal sebelum sempat menulis Othello. Kita dapat membayangkan apa yang akan terjadi: tidak akan ada satu orang pun yang akan dapat menulis Othello seperti yang ditulis oleh Shakespeare. Othello yang ditulis oleh orang lain pasti akan mempunyai corak lain, yang berbeda dengan corak khas Shakespeare. Karena itulah kreativitas mempunyai sifat yang sangat personal, yang tidak dapat digantikan oleh orang lain.
Dengan demikian nilai-nilai personal adalah pencapaian tertinggi dari suatu kinerja berkarya sastra. Keefektifan yang berhasil dicapai oleh seorang pengarang bahkan calon pengarang diawali dari menemukan nilai-nilai personal yang telah ada dalam dirinya, meskipun hal ini tanpa didukung adanya nilai bakat maupun darah seni dari keturunan pengarang-pengarang itu. Selanjutnya dalam proses menghasilkan puisi yang baik dan bermutu, penulis harus mampu menyisihkan keberagaman seni kepenulisan masing-masing pendahulunya, mereka yang telah memiliki nilai personal secara kreatif itu harus mampu dijadikan model pembanding, bukan justru sebagai model apresian, model plakat dan cenderung selanjutnya mengepung pengarang-pengarang muda terus berada dalam lingkaran-lingkaran nilai yang telah ada diciptakan oleh pendahulu mereka. Bukan justru menciptakan nilai baru, personaliti murni dan mataperah potensi kreatif orang lain. Mereka para pengarang yang ketika disebut nama dirinya telah berada dalam kesusastraan yang berhak.
11 Agustus 2011
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
`Atiqurrahman
A Muttaqin
A Rodhi Murtadho
A. Iwan Kapit
A. Purwantara
A. Qorib Hidayatullah
A. Zakky Zulhazmi
A.H.J Khuzaini
A.S. Laksana
Aang Fatihul Islam
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi WM
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Malik
Abdul Wachid B.S.
Abdurrahman El Husaini
Abidah El Khalieqy
Abu Salman
Acep Zamzam Noor
Achdiat K. Mihardja
Adek Alwi
Adi Suhara
Adnyana Ole
Adreas Anggit W.
Afrion
Afrizal Malna
Aguk Irawan MN
Agung Dwi Ertato
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus Himawan
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agusri Junaidi
Agustinus Wahyono
Ahda Imran
Ahmad Badrus Sholihin
Ahmad Fanani Mosah
Ahmad Fatoni
Ahmad Ikhwan Susilo
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Rofiq
Ahmad Sahidah
Ahmad Tohari
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Alex R. Nainggolan
Alex Suban
Alunk Estohank
Ami Herman
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Aminudin R Wangsitalaja
Anastasya Andriarti
Andreas Maryoto
Anes Prabu Sadjarwo
Angela
Angga Wijaya
Angkie Yudistia
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurnia
Anton Kurniawan
Anton Wahyudi
Anugrah Gio Pratama
Anwar Nuris
Aprinus Salam
Arie MP Tamba
Arif B. Prasetyo
Arif Bagus Prasetyo
Arif Hidayat
Arman A.Z.
Arti Bumi Intaran
Arys Hilman
AS Sumbawi
Asarpin
Asef Umar Fakhruddin
Asep Sambodja
Asrama Mahasiswa Aceh SABENA
Astrikusuma
Asvi Warman Adam
Atep Kurnia
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Azizah Hefni
Badrut Tamam Gaffas
Bagja Hidayat
Bagus Takwin
Balada
Bale Aksara
Baltasar Koi
Bambang Agung
Bambang Kempling
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Bayu Insani
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Berita
Berita Duka
Berita Utama
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Blambangan
Brunel University London
BSW Adjikoesoemo
Budaya
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Saputra
Budi Suwarna
Bung Tomo
Cak Kandar
Catatan
Cerpen
Chairil Anwar
Chavchay Syaifullah
Cucuk Espe
Cunong N. Suraja
D. Zawawi Imron
Dadang Ari Murtono
Daisuke Miyoshi
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Dhakidae
Dante Alighieri
Deddy Arsya
Dedy Tri Riyadi
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Detti Febrina
Dharmadi
Diah Hadaning
Dian Hartati
Dian Sukarno
Diana A.V. Sasa
Dicky Fadiar Djuhud
Didi Arsandi
Dimas
Dina Oktaviani
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Djadjat Sudradjat
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Doddy Hidayatullah
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dorothea Rosa Herliany
Dr. Muhammad Zafar Iqbal
Dr. Simuh
Dwi Arjanto
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwicipta
Dwijo Maksum
Edy A. Effendi
Edy Firmansyah
Efri Ritonga
Egidius Patnistik
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Hendri Saiful
Elik
Elsya Crownia
Emha Ainun Nadjib
Endah Sulawesi
Endah Wahyuningsih
Endang Suryadinata
Endhiq Anang P
Endri Y
Eriyandi Budiman
Ernest Hemingway
Esai
Esha Tegar Putra
Eva Dwi Kurniawan
Evi Dana Setia Ningrum
Evi Idawati
Evieta Fadjar
F Rahardi
Fabiola D. Kurnia
Fadelan
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Faizal Syahreza
Fajar Alayubi
Fandy Hutari
Fany Chotimah
Fatah Yasin Noor
Fathor Lt
Fathurrahman Karyadi
Fatih Kudus Jaelani
Fatma Dwi Rachmawati
Fauzi Absal
Festival Sastra Gresik
Fikri. MS
Fina Sato
Fitri Susila
Galih Pandu Adi
Gde Agung Lontar
Geger Riyanto
Gerakan Literasi
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Ginanjar Rahadian
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gunoto Saparie
Gus Martin
Gus tf Sakai
Gusti Eka
Hadi Napster
Haji Misbach
Halim HD
Halimi Zuhdy
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Han Gagas
Handoko F. Zainsam
Hari Santoso
Haris del Hakim
Hartono Harimurti
Hary B. Kori’un
Hasan Gauk
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Helwatin Najwa
Hepi Andi Bastoni
Heri C Santoso
Heri KLM
Heri Latief
Heri Listianto
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Heru Emka
Heru Kurniawan
Heru Prasetya
Hesti Sartika
Hudan Hidayat
Humaidiy AS
I Made Asdhiana
I Made Prabaswara
I Nyoman Suaka
IBM. Dharma Palguna
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Ida Ahdiah
Idayati
Ignas Kleden
Ihsan Taufik
Ilenk Rembulan
Ilham Khoiri
Ilham Yusardi
Imam Cahyono
Imam Jahrudin Priyanto
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indah Darmastuti
Indiar Manggara
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irma Safitri
Irman Syah
Iskandar Noe
Istiqomatul Hayati
Ita Siregar
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jadid Al Farisy
Jafar M. Sidik
Jakob Sumardjo
Jamal D Rahman
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jayaning S.A
Jefri al Malay
Jihan Fauziah
JJ. Kusni
Jo Pakagula
Johan Edy Raharjo
Joko Pinurbo
Jokowi Undercover
Joni Ariadinata
Joss Wibisono
Jual Buku Paket Hemat
Judyane Koz
Juli Sastrawan
Junaidi Abdul Munif
Jusuf AN
Juwairiyah Mawardy
Kadir Ruslan
Kasnadi
Katrin Bandel
Kedung Darma Romansha
Khairul Mufid Jr
Khamami Zada
Khrisna Pabichara
Kikin Kuswandi
Koh Young Hun
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
Korrie Layun Rampan
Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan)
Kristianto Batuadji
Kritik Sastra
Kunni Masrohanti
Kunthi Hastorini
Kuntowijoyo
Kurie Suditomo
Kurnia EF
Kurniawan
Kuswaidi Syafi'ie
Kuswinarto
Lan Fang
Landung Rusyanto Simatupang
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M)
Liestyo Ambarwati Khohar
Linda Sarmili
Liston P. Siregar
Liza Wahyuninto
LN Idayanie
Lucia Idayani
Lukman Asya
Lusiana Indriasari
Lynglieastrid Isabellita
M Hari Atmoko
M. Aan Mansyur
M. Arman A.Z
M. Bagus Pribadi
M. Fadjroel Rachman
M. Harya Ramdhoni Julizarsyah
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S
M. Luthfi Aziz
M. Nahdiansyah Abdi
M. Raudah Jambak
M. Shoim Anwar
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Maghfur Saan
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Majalah Sastra Horison
Maklumat Sastra Profetik
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Serenade Sinurat
Mario F. Lawi
Marluwi
Marsel Robot
Martin Aleida
Martin Suryajaya
Mashuri
Matdon
Mega Vristian
Melani Budianta
Melayu Riau
Memoar
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Miftah Fadhli
Miftahul Abrori
Misbahus Surur
Miziansyah J
Mochtar Lubis
Mohamad Ali Hisyam
Mohammad Eri Irawan
MT Arifin
Mugy Riskiana Halalia
Muhajir Arrosyid
Muhamad Rifai
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Al-Mubassyir
Muhammad Qodari
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Muhidin M. Dahlan
Muhlis Al-Firmany
Mujtahid
Mulyadi SA
Munawir Aziz
Murniati Tanjung
Murnierida Pram
Musa Ismail
Musfi Efrizal
Mustaan
Mustafa Ismail
N. Mursidi
Nafsul Latifah
Naskah Teater
Nasrullah Nara
Nelson Alwi
Nenden Lilis A
Nh. Anfalah
Ni Made Purnama Sari
Nina Mussolini-Hansson
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Noura
Nova Christina
Noval Jubbek
Novela Nian
Nugroho Notosusanto
Nugroho Pandhu Sukmono
Nur Faizah
Nurdin F. Joes
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi SA
Nyoman Tusthi Eddy
Nyoman Wirata
Oka Rusmini
Oktamandjaya Wiguna
Oky Sanjaya
Olanama
Olivia Kristina Sinaga
Otto Sukatno CR
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
Patricia Pawestri
PDS H.B. Jassin
PDS. H.B. Jassin
Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa
Persda Network
Pipiet Senja
Pramoedya Ananta Toer
Pramono
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prita Daneswari
Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri
Prosa
Pudyo Saptono
Puisi
Puisi Kesunyian
Puisi Sufi
Puji Santosa
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R. Sugiarti
Rachmad Djoko Pradopo
Radhar Panca Dahana
Ragdi F. Daye
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ramadhan Batubara
Ramadhan KH
Ratih Kumala
Ratna Indraswari Ibrahim
Ratna Sarumpaet
Raudal Tanjung Banua
Remy Sylado
Reni Susanti
Renny Meita Widjajanti
Resensi
Restu Kurniawan
Retno Sulistyowati
RF. Dhonna
Rian Sindu
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar
Riki Utomi
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rohman Abdullah
Rosidi
Rosihan Anwar
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S. Sinansari Ecip
S.I. Poeradisastra
S.W. Teofani
Sabam Siagian
Sabrank Suparno
Saiful Anam Assyaibani
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sanggar Rumah Ilalang
Sanggar Teater Jerit
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian
Sartika Dian Nuraini
Sastra Tanah Air
Sastra Using
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sayyid Fahmi Alathas
Sazano
Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo
Seli Desmiarti
Selo Soemardjan
Senggrutu Singomenggolo
Seno Joko Suyono
SH Mintardja
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sipri Senda
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Sobih Adnan
Sofian Dwi
Sofie Dewayani
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sri Ruwanti
Sri Wintala Achmad
St Sularto
Stefanus P. Elu
Sukron Abdilah
Sulaiman Djaya
Suminto A. Sayuti
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sungging Raga
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryansyah
Suryanto Sastroatmodjo
Susanto
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyadi
Suyadi San
Syaifuddin Gani
Syaiful Amin
Syamsiar Hidayah
Syarbaini
Syifa Amori
Syifa Aulia
Tajuddin Noor Ganie
Taufik Abdullah
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
TE. Priyono
Teguh Afandi
Teguh Ranusastra Asmara
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Theresia Purbandini
Tita Tjindarbumi
Titik Alva-Alvi Choiriyah
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tjoet Nyak Dhien
Tosa Poetra
Tri Lestari Sustiyana
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Tulus S
Tulus Wijanarko
Udo Z. Karzi
Ugoran Prasad
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Utada Kamaru
UU Hamidy
Vera Ernawati
Veronika Ninik
W.S. Rendra
Wahjudi Djaja
Wahyu Hidayat
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Budiartha
Widya Karima
Wijaya Herlambang
Wiji Thukul
Willem B Berybe
Wilson Nadeak
Winarni R.
Wiratmo Soekito
Wita Lestari
Wiwik Widayaningtias
Y. Thendra BP
Y. Wibowo
Yasser Arafat
Yeni Ratnaningsih
Yohanes Sehandi
Yonatan Raharjo
Yonathan Rahardjo
Yopi Setia Umbara
Yos Rizal S
Yos Rizal Suriaji
Yudhi Herwibowo
Yuka Fainka Putra
Yurnaldi
Yushifull Ilmy
Yusri Fajar
Yusuf Suharto
Zainal Abidin
Zainal Arifin Thoha
Zawawi Se
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar