Kamis, 11 Agustus 2011

STMJ Keliru Sang Kiai *

Yusuf Suharto**
http://media-lamongan.blogspot.com/

Membedah novel benar-benar hal yang baru bagi saya. Bagaimana tidak, novel ini baru terhitung novel kedua yang pernah saya bedah dalam perspektif saya sebagai santri, dan kebetulan pula kedua novel itu dilahirkan orang yang dekat dengan tradisi pesantren. Novel pertama yang saya maksud adalah novel Spesies Santri”, karya Habib Mustofa dan kemudian novel di hadapan kita ini.

Barangkali hal kali pertama yang memikat dan membuat penasaran dari novel ini adalah judulnya Tarian di Ranjang Kyai. Saya kemudian tidak sabar untuk bersegera ‘berbuat curang’ untuk membaca sinopsis yang diletakkan di belakang cover novel ini dan juga pengantar penerbit.

Setelah saya membaca novel ini, saya menyesal kenapa saya harus mengintip sinopsisnya, yang karenanya saya menjadi terhantui menebak- nebak jalan cerita novel ini. Ah, saya sadar saya menggunakan sedikit kecurangan, atas kebaikan hati penerbit dan penulis untuk menuliskan sinopsis ini.

Tapi sudahlah itu telah berlalu, tapi tidak untuk kesan dan sejumlah keheranan yang kemudian kita udar dalam acara ini.

Jujur, ketika saya membaca terutama di permulaan novel ini saya agak terganggu dengan sejumlah pilihan kata yang tidak tepat, pengulangan kata yang tidak perlu, dan juga kesesatan logika- logika nya. Antara lain terdapat sejumlah kata- kata yang tidak terbilang baku (hemmm, terus terang saja saya menuliskan udaran ini pun tidak lagi memperhatikan aturan-aturan itu, hehhe), Sekedar contoh saya kutipkan,

“Tak pernah dalam keluarga ini itu ada senyum, yang ada hanya keadaan yang selalu ribut dengan persoalan sendiri-sendiri yang tersimpan” (hal. 7 ).

“Tidak ada tanda apa-apa tentang kematiannya sebelumnya. Sembari tadi masih masih berjalan-jalan pendek dan bercanda ria” (hal. 215).

“Kematiannya semakin gaduh……(hal. 224).

“Lekas kemudian, setelah selesai memperlakukan mayat kyai Slamet dengan tidak manusiawi, mereka akhirnya mayat itu juga diperlakukan seperti orang mati biasanya. Di mandikan,dibungkus, dishalati, dan dikuburkan” (hal, 234).

Ketidaknyamanan berikutnya adalah karena dalam novel ini penulis banyak melakukan penghakiman-penghakiman, sehingga hal itu mengganggu kekhusyuan membaca cerita yang sangat memikat ini. Kenapa misalnya penulis tidak membiarkan saja cerita itu mengalir apa adanya, tanpa dihakimi. Berikut contohnya,

“Pemujaan dan pendewaan itu tidak hanya dilakukan Nisa dan Iqbal, akan tetapi mayoritas penduduk desa itu khususnya dan umumnya masyarakat Madura, sudah menjadi kebiasaan, keyakinan, dan sudah lumrah dilakukan ketika mereka sakit” (hal. 171).

“Nisa dan kyai Slamet duduk berhadap-hadapan di atas lantai……Mereka bercakap-cakap di dalam ruang lingkup yang sama, topik yang diajukan tetap seperti semula, tak pernah berubah perbincangan Nisa dengan kyai Slamet itu” (hal. 55).

Dalam novel ini juga ditemukan sejumlah keganjilan-keganjilan yang tidak dijelaskan oleh pengarang, misalnya mengapa Misnadi tidak mau menyentuh istrinya ketika ia pulang dari perantauan, benarkah sedari awal kyai Slamet berkhalwat dengan Nisa dan juga Salimah bahkan juga berkhalwat dengan Suci dan memintanya untuk memijit dan kemudian Suci diperkosa, benarkah ada pernikahan sesama anak tiri dalam kasus Misnadi dengan Nisa, benarkah kiai Ja’far menganjurkan ritual samadi dengan meninggalkan salat selama 40 hari. Pengarang novel ini mengatakan bahwa jumlah nafsu perempuan itu ada sembilan sehinga lebih banyak dari laki-laki yang hanya mempunyai satu nafsu. Namun dalam cerita ini praktiknya yang mempunyai nafsu lebih besar justru lelaki, yaitu kyai Slamet yang terpesona sehingga ’menyentuh’ Nisa.

Sejumlah persoalan fiqh yang terbaca pada novel ini pasti menarik dikaji, tentang hukum pernikahan anak tiri, pernikahan yang telanjur diselenggarakan sementara suami pertama yang diduga kuat mati ternyata masih hidup, hukum melaksanakan hukuman tanpa melibatkan alat pemerintah dan sejumlah lainnya.

Miris dan ngeri juga saya ketika novel ini bercerita tentang kisah yang katanya berdasarkan fakta kebenaran, bahwa pembunuhan atas nama balas dendam dan harga diri dibenarkan oleh masyarakat, bahkan mayat itu disalib dan tidak ada aparat hukum yang bertindak. Sebaliknya ada kesan ketimpangan, Misnadi yang lolos begitu saja walau pun sebelumnya ia juga banyak membunuh dan melakukan tindakan nista lainnya. Tidakkah masyarakat punya hukum untuk seorang Misnadi ini?

Pengarang sepertinya memang sedang curhat tradisinya, kemudian mengkritik bahkan menghakiminya. Tersadari ataukah tidak pengarang novel ini kemudian seolah tengah meludahi tradisinya sendiri.

Ketika pada permulaan cerita saya seperti kesulitan menangkap arah dari cerita ini, tetapi kemudian pada bab bab selanjutnya jalinan cerita itu cukup mengalir dengan lancar. Ya, rasanya memang sulit menafsirkan peristiwa yang telah benar- benar terjadi, tetapi jalinan kisah dan suasana psikologisnya tidak kita ketahui secara pasti kecuali hanya dugaan-dugaan atau interpretasi.

Kemudian apa amanah novel ini? Nilai dan amanah utama novel yang ditulis dengan semangat kepolosan, keterusterangan, dan kritik ini adalah, bahwa manusia itu penuh dengan khilaf. Pengarang rasanya ingin menguak banyak kebobrokan dari praktik pengagungan kiai dan tradisi lainnya. Seorang kiai Slamet yang berbuat khilaf dengan menzinai Nisa dan kemudian memperkosa anaknya. Demikian juga seorang Lora Iqbal yang membunuh diri tidak menerimakan kegetiran hidup. Inilah keringkihan kenyataan yang boleh jadi terjadi terhadap siapapun. Benar, bahwa indahnya perkataan tidak selalu sebangun dengan praktik, ketika ada nafsu yang melambari, dan ambisi untuk meneguhkan diri.

__________
* Disampaikan dalam Geladak Sastra #17 di MI Muhammadiyah II Jambu Jabon Jombang pada 03 Juli 2011.
** Penulis adalah alumnus Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang, pengajar di Univ. Darul Ulum Jombang.

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae