Selasa, 15 November 2011

Ridwan Effendy, Spirit Kesenian Makassar

Nasrullah Nara
Kompas, 23 Mei 2008

IA ikut merancang aksi ”merebut” Societeit de Harmonie ketika berlangsung reformasi 1998. Kini, Ridwan Effendy dan kawan-kawan menjadikan gedung tua itu sebagai ajang pergelaran seni yang kian diperhitungkan.

Sebelum era reformasi, gedung peninggalan Belanda itu silih berganti ditempati berbagai instansi pemerintah. Pada masa itu fungsinya sebagai gedung kesenian tenggelam. Di tangan Ridwan Gedung Kesenian Societeit de Harmonie (GKSdH) rutin untuk pentas teater, tari, musik, dan pameran seni rupa.

Rata-rata dalam sebulan di gedung tersebut ada 10 kali pertunjukan. Dari frekuensi itu, 2-3 kali di antaranya adalah hajatan seniman dari luar Sulawesi Selatan.

Kiprah Ridwan menggairahkan kesenian lewat pementasan di gedung berkapasitas 300 penonton itu setidaknya mengimbangi gersangnya Kota Makassar akan kontemplasi seni-budaya. Dahsyatnya gempuran budaya populer dan kapitalisme telah menyulap kota berpenduduk 1,5 juta jiwa ini sebagai kota sejuta ruko.

Dia mudah ditemui di gedung yang terletak di jantung Makassar, Jalan Ribura’ne 15, sekitar 100 meter arah barat balaikota itu. Selepas mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, ia menghabiskan waktunya sebagai manajer program acara di sini.

Dia salah satu tokoh yang berhasil ”memaksa” Pemerintah Provinsi Sulsel memfungsikan kembali Societeit de Harmonie sebagai gedung kesenian. Hal tersebut bermula dari reformasi 1998. Waktu itu Ridwan bersama 200-an seniman/pekerja seni yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Seniman Proreformasi (Kasprosi) menduduki gedung tersebut selama empat hari.

Pada periode awal kepengurusan Badan Pengelola GKSdH (2000-2003) yang semuanya para seniman/tokoh kesenian, Ridwan menjabat sebagai wakil direktur. Namun, pada periode kepengurusan selanjutnya, pimpinan GKSdH dijabat oleh birokrat di Pemprov Sulsel secara ex-officio. Dia menjadi manajer program acara.

Kendati hanya mendapat bantuan dana pas-pasan dari Pemprov Sulsel, GKSdH secara perlahan semakin memantapkan diri sebagai pusat kesenian di Makassar. Dengan keterbatasan fasilitas, mereka menghadirkan pertunjukan dan pameran seni, seperti teater Payung Hitam (Bandung) serta Bandar dan Tetas (Jakarta). Adapun pusat kebudayaan asing yang rutin menggelar acara di sini adalah Belanda, Jepang, Inggris, AS, Australia, dan Belgia.

Keberhasilan itu didukung terbentuknya jejaring dengan grup dan lembaga kesenian di berbagai tempat. Mereka menerapkan sistem subsidi silang. Dana yang disisihkan dari biaya kontribusi acara nonprogram dimanfaatkan untuk membiayai acara yang diprogramkan Badan Pengelola GKSdH. Sebesar Rp 1,5 juta dana yang diterima dari setiap penyelenggara acara, Rp 300.000-nya disisihkan untuk pembinaan internal.

GKSdH pun berfungsi sebagai ruang interaksi para seniman ataupun dengan orang dari beragam kalangan. Gedung itu tak sekadar fasilitas berkesenian, tetapi juga semacam ”oase” atau ”kantong budaya” di tengah kegalauan hidup sehari-hari.

Merangkak dari bawah

Ridwan mulai berkesenian ketika duduk di kelas III SMP. Tahun 1974 ia bergabung sebagai pemain di Teater Buana pimpinan S Jamalul Alam Tinggi, yang kerap pentas di Taman Hiburan Rakyat (THR) Makassar.

Kala itu Ridwan pentas di tengah hiruk-pikuk berbagai kegiatan di THR, seperti permainan ketangkasan, pedagang obat, teater boneka Baco Puraga, dan orkes melayu. Sore hari sebelum malam pementasan, mereka berpawai keliling kota dengan kostum lengkap untuk pentas.

Tahun 1976 ia menjadi anggota Studi Teater Tambora (STT), yang pementasan drama kolosal bernuansa lokalnya selalu dipadati penonton. Ia pun mendirikan Teater Kampus Unhas (TKU) pada 1984, setahun sebelum menyelesaikan studinya di Fakultas Sastra Unhas.

Pada tahun yang sama ia menjadi sutradara terbaik dalam Festival Teater Mahasiswa se-Indonesia Timur lewat lakon Orang Gila di Atas Atap karya sastrawan Jepang, Kikuchi Khan. Dengan lakon itu pula ia membawa TKU berpentas di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, sebagai finalis lomba teater dalam Porseni mahasiswa tingkat nasional.

Menjadi dosen FIB Unhas tahun 1987, pada 1989 Ridwan mengambil S-2 Ilmu Susastra pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI). Di Jakarta ia indekos di Jalan Kalipasir, bersebelahan dengan TIM.

Setelah meraih gelar magister ilmu susastra 1994, ia mengajar di UI dan IKJ, di samping mengikuti berbagai acara kesenian di Ibu Kota. Ia juga menulis laporan dan kritik seni pada koran Republika.

Ridwan ikut mendirikan Asosiasi Teater Jakarta (ATJ) tahun 1995. Pada 1996 ia menjadi Ketua Panitia Jambore Teater di Bumi Perkemahan Cibubur. Acara itu diikuti oleh lebih dari 100 grup teater dari berbagai daerah di Indonesia serta menghadirkan pakar, kritikus, dan sutradara teater.

Kembali ke Kampus Unhas pada 1997, Ridwan terpilih menjadi Ketua Harian Dewan Kesenian Makassar (DKM) 1997-2002.

Modal awal untuk setiap proses penggarapan teater, kata Ridwan, didapat dengan menyisihkan separuh gajinya sebagai dosen dan pendapatan lain di luar kesenian. Kawan-kawannya yang mapan sering membantunya mengatasi kesulitan keuangan untuk kesenian.

Di tengah maraknya hiburan populer di Makassar, ia bisa menyajikan pertunjukan teater yang menghibur dan relevan dengan situasi masyarakat. Ia juga menerapkan manajemen modern dalam organisasi teater dengan memisahkan tugas pimpinan produksi dan sutradara serta memantapkan kerja promosi dan pemasaran.

Alhasil, dalam tiga tahun terakhir ia dapat menghadirkan pertunjukan di Teater Tertutup GKSdH. Penontonnya pun berasal dari berbagai kalangan, seperti pengusaha, akademisi, dan politisi. Judul pementasan teaternya, antara lain Pakaian dan Kepalsuan karya Achdiat K Miharja (2006) dan Seribu Kunang-kunang di Manhattan karya Umar Kayam (2007).

Pada 24-27 April 2008 ia menampilkan sandiwara Konglomerat Burisrawa karya N Riantiarno. Dalam produksi Studi Teater Tambora itu, ia menggabungkan pemain senior dan pemain muda. Dengan pertunjukan teater itu, Ridwan meniupkan spirit kesenian dan keberagaman…

Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2008/05/sosok-ridwan-effendy-spirit-kesenian.html

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae