Bagus Takwin *
Kompas, 06 Jan 2008
PASANGAN dari masterpiece Mortimer J Adler, How to Read a Book: Cara
Jitu Mencapai Puncak Tujuan Membaca ini bertutur tentang menulis.
“Menulis tanpa guru”. Bisakah kita lakukan?
Frasa ini adalah judul karya Peter Elbow, profesor bahasa dan
Direktur Program Menulis di University of Massachusetts. Dilihat dari
judul dan isi buku itu, menulis tanpa guru bisa dilakukan. Buku ini
tentang menulis dan bertujuan membantu orang untuk belajar menulis.
Lebih jauh lagi, untuk menulis tanpa guru.
Menurut Elbow, yang pertama perlu dilakukan untuk bisa menulis adalah
menulis. Tuliskan apa saja yang terlintas di benak kita. Ia memberi
istilah “menulis bebas” untuk tindak menuangkan apa saja yang terlintas
dalam benak melalui tulisan.
Menulis bebas adalah latihan yang bisa membantu untuk membiasakan
diri menulis. Dalam latihan ini, orang disarankan untuk menuangkan,
dalam bentuk tulisan, apa pun yang ia pikirkan, bahkan tentang
ketidakmampuannya menulis. Saat diminta menulis apa pun yang terpikirkan
selama 10 menit dan merasa buntu, orang boleh saja hanya menuliskan
kebuntuannya, kebingungannya. Dalam menulis bebas, lupakan aturan,
lupakan kesalahan. Tulis dan luapkan saja.
Menumbuhkan pesan
Tentu, menulis bebas bukan akhir dari belajar menulis. Elbow juga
bicara tentang proses menulis. Ibarat tanaman, bibit-bibit menulis
adalah apa yang dihasilkan dalam menulis bebas. Bibit tidak diharapkan
jadi bibit selamanya, ia harus tumbuh sehingga potensi-potensinya
teraktualisasi. Bibit diharapkan menjadi pohon yang rindang dan kokoh
atau jadi perdu yang indah.
Begitu pula bibit tulisan, hasil menulis bebas perlu ditumbuhkan
menjadi tulisan yang menggugah, mencerahkan, memberi kenikmatan bagi
pembacanya. Menulis dalam tahap ini, menurut Elbow, bukan cara mengirim
pesan, tetapi cara menumbuhkan pesan. Seperti pohon, dari batang tulisan
yang sudah dihasilkan, ranting-ranting pesan bisa ditumbuhkan. Lalu
daun-daun kata menghiasinya, rimbun dan berwarna.
Caranya: Baca ulang hasil tulisan itu, tegaskan topik utama, temukan
bagian-bagian yang perlu dielaborasi atau dihilangkan, tentukan
alinea-alinea yang perlu diperjelas, rumuskan kalimat-kalimat yang
terang, serta pilih kata-kata yang mewakili pikiran dan perasaan.
Seperti apoteker atau koki, penulis perlu menggodok tulisannya.
Mengutip Elbow (hal 51), “Pertumbuhan adalah proses yang sangat besar,
evolusi seluruh organisme. Penulisan adalah proses yang lebih kecil:
pendidihan, penyeduhan, peragian, pembelahan atom.” Dengan menggodok,
penulis menggerakkan mesin penumbuh tulisan. Sebuah mesin butuh energi
untuk bekerja. Namun, energi saja tidak memadai untuk menggodok, apalagi
saat energi yang dimiliki terbatas.
Bagi Elbow, penggodokan lebih tepat dipahami sebagai interaksi
antarmateri yang berbeda atau bertentangan. Penggodokan bisa sebagai
interaksi antarmanusia, antaride, antara kata dan ide, antara
keterlibatan dan perspektif, lebih rinci lagi interaksi antarmetafora,
antarmode, antara penulis dan simbol-simbol di atas kertas.
Berbagai pikiran yang dipaparkan digodok dalam tulisan agar
menghasilkan ide yang kuat. Ide-ide dipertemukan dan dibandingkan untuk
menghasilkan tesis yang tegas. Beragam keterlibatan dan perspektif
dipakai untuk menghasilkan paparan komprehensif. Lalu, berbagai
metafora, mode penulisan, dan simbol diolah untuk menghasilkan
kalimat-kalimat yang bernas.
Rangkaian interaksi
Proses menulis bebas yang dikuti oleh upaya menumbuhkan dan menggodok
dapat dilakukan tanpa guru, tetapi tidak tanpa interaksi dengan orang
lain. Menulis adalah interaksi dan yang terpenting adalah interaksi
antarmanusia sebab dari manusialah unsur-unsur tulisan paling penting
berasal.
Menulis tanpa guru berarti menulis secara mandiri, tidak bergantung
pada keberadaan guru sebagai pemberi materi, pembimbing, dan pemberi
umpan balik. Namun, menulis tetaplah rangkaian interaksi, baik selama
penulisan maupun sesudahnya. Pesan yang termuat dalam tulisan ditujukan
kepada seseorang, kepada pembaca. Pesan itu juga merupakan tanggapan
terhadap pesan-pesan yang pernah diterima penulis.
Keberadaan orang lain tetap menjadi syarat bagi penulisan; lebih
tepatnya, berinteraksi dengan orang lain. Menulis secara mandiri bukan
berarti menulis dalam situasi yang terisolasi. Alih-alih, menulis secara
mandiri mensyaratkan keterbukaan terhadap dunia. Elbow menekankan
pentingnya keterbukaan pada seorang penulis, berpikiran terbuka, berjiwa
terbuka.
Apa yang dipaparkan oleh Elbow merupakan gugahan kepada pembacanya
untuk menjadi penulis melalui latihan menulis secara mandiri. Menulis
bebas merupakan usulan cara untuk mengatasi hambatan menulis. Dengan
konsep “menulis bebas”, Elbow hendak membantu orang mengatasi keengganan
dan ketakutan untuk menulis. Menulis sebagai kegiatan menumbuhkan
merupakan cara Elbow membantu orang menghasilkan tulisan yang utuh dan
jelas. Lalu menulis sebagai penggodokan menjadi petunjuk bagi kreasi
tulisan yang matang, tuntas, dan bernas.
Menulis adalah keterampilan
Elbow secara tersirat tetapi jelas menempatkan tindak menulis sebagai
cara belajar menulis. Ini mengingatkan kita kepada ungkapan filsuf dan
penulis Iris Murdoch, “Hanya dengan mencintai kita dapat belajar
mencintai.” Seperti mencintai, menulis adalah tindakan konkret dan
praktis. Untuk dapat memiliki kemampuan itu, orang harus melakukannya.
Hanya dengan menulislah kita dapat belajar menulis. Tanpa melakukannya,
kita tak akan pernah mampu menulis dengan baik.
Menulis adalah keterampilan. Seperti keterampilan bersepeda, menyetir
mobil, atau berenang, tanpa bersentuhan langsung dengan tindakan
menulis, kita tak akan bisa menulis. Sebagai keterampilan, menulis bisa
dipelajari. Setiap orang mampu menjadi penulis. Bisakah Anda naik sepeda
tanpa pernah mencoba naik sepeda?
Kemampuan menulis tidak tergantung bakat. Orang tak berbakat pun bisa
jadi penulis jika ia berlatih menulis. Bakat adalah urusan orang-orang
terpilih, segelintir orang yang mendapat berkah. Adapun kemampuan
menulis diperuntukkan bagi siapa saja, tak kenal kasta, status
sosial-ekonomi, tak kenal suku dan agama, tak peduli pemimpin atau
bawahan.
Penulis yang baik adalah orang yang mampu menulis dengan baik kapan
saja, di mana saja, dan dalam kondisi apa pun. Penulis yang baik tidak
hanya mengandalkan inspirasi atau ilham. Juga tidak hanya mengandalkan
mood atau suasana hati. Ia menggunakan seluruh pikiran, perasaan, dan
tindakan konkretnya saat menulis.
Penulis yang baik juga mampu merangsang dirinya untuk menciptakan
suasana hati yang mendukungnya menulis. Ia mampu menyemangati dirinya
agar dapat menulis di mana saja dan kapan saja. Ia mengolah pikiran,
perasaan, dan tindakan serta dicurahkan dalam bentuk tulisan agar dapat
disebarkan kepada orang lain. Penulis yang baik mau berbagi cerita
dengan banyak orang lewat tulisannya. Ia adalah seorang dermawan yang
mau berbagi pengetahuan dengan siapa saja.
Buku ini memberi petunjuk tentang cara berlatih menulis. Secara rinci
dan lancar Elbow memaparkan langkah demi langkah dengan ilustrasi yang
menarik. Perumpamaan-perumpamaan yang ia gunakan menjadi daya pikat
tulisannya. Contoh-contoh konkret yang ia ambil dari pengalamannya
sebagai penulis yang ketakutan dan frustrasi serta sebagai dosen menulis
menambah terang petunjuk-petunjuk yang ia berikan. Buku yang matang ini
merupakan contoh yang baik dari kegiatan menulis bebas yang ditumbuhkan
dan digodok secara sungguh-sungguh. Elbow mengajar menulis dengan
menulis tanpa guru.
* Bagus Takwin, Pengajar Fakultas Psikologi UI, Penulis
Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2008/01/buku-menumbuhkan-dan-menggodok-tulisan.html
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
`Atiqurrahman
A Muttaqin
A Rodhi Murtadho
A. Iwan Kapit
A. Purwantara
A. Qorib Hidayatullah
A. Zakky Zulhazmi
A.H.J Khuzaini
A.S. Laksana
Aang Fatihul Islam
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi WM
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Malik
Abdul Wachid B.S.
Abdurrahman El Husaini
Abidah El Khalieqy
Abu Salman
Acep Zamzam Noor
Achdiat K. Mihardja
Adek Alwi
Adi Suhara
Adnyana Ole
Adreas Anggit W.
Afrion
Afrizal Malna
Aguk Irawan MN
Agung Dwi Ertato
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus Himawan
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agusri Junaidi
Agustinus Wahyono
Ahda Imran
Ahmad Badrus Sholihin
Ahmad Fanani Mosah
Ahmad Fatoni
Ahmad Ikhwan Susilo
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Rofiq
Ahmad Sahidah
Ahmad Tohari
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Alex R. Nainggolan
Alex Suban
Alunk Estohank
Ami Herman
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Aminudin R Wangsitalaja
Anastasya Andriarti
Andreas Maryoto
Anes Prabu Sadjarwo
Angela
Angga Wijaya
Angkie Yudistia
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurnia
Anton Kurniawan
Anton Wahyudi
Anugrah Gio Pratama
Anwar Nuris
Aprinus Salam
Arie MP Tamba
Arif B. Prasetyo
Arif Bagus Prasetyo
Arif Hidayat
Arman A.Z.
Arti Bumi Intaran
Arys Hilman
AS Sumbawi
Asarpin
Asef Umar Fakhruddin
Asep Sambodja
Asrama Mahasiswa Aceh SABENA
Astrikusuma
Asvi Warman Adam
Atep Kurnia
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Azizah Hefni
Badrut Tamam Gaffas
Bagja Hidayat
Bagus Takwin
Balada
Bale Aksara
Baltasar Koi
Bambang Agung
Bambang Kempling
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Bayu Insani
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Berita
Berita Duka
Berita Utama
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Blambangan
Brunel University London
BSW Adjikoesoemo
Budaya
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Saputra
Budi Suwarna
Bung Tomo
Cak Kandar
Catatan
Cerpen
Chairil Anwar
Chavchay Syaifullah
Cucuk Espe
Cunong N. Suraja
D. Zawawi Imron
Dadang Ari Murtono
Daisuke Miyoshi
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Dhakidae
Dante Alighieri
Deddy Arsya
Dedy Tri Riyadi
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Detti Febrina
Dharmadi
Diah Hadaning
Dian Hartati
Dian Sukarno
Diana A.V. Sasa
Dicky Fadiar Djuhud
Didi Arsandi
Dimas
Dina Oktaviani
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Djadjat Sudradjat
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Doddy Hidayatullah
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dorothea Rosa Herliany
Dr. Muhammad Zafar Iqbal
Dr. Simuh
Dwi Arjanto
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwicipta
Dwijo Maksum
Edy A. Effendi
Edy Firmansyah
Efri Ritonga
Egidius Patnistik
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Hendri Saiful
Elik
Elsya Crownia
Emha Ainun Nadjib
Endah Sulawesi
Endah Wahyuningsih
Endang Suryadinata
Endhiq Anang P
Endri Y
Eriyandi Budiman
Ernest Hemingway
Esai
Esha Tegar Putra
Eva Dwi Kurniawan
Evi Dana Setia Ningrum
Evi Idawati
Evieta Fadjar
F Rahardi
Fabiola D. Kurnia
Fadelan
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Faizal Syahreza
Fajar Alayubi
Fandy Hutari
Fany Chotimah
Fatah Yasin Noor
Fathor Lt
Fathurrahman Karyadi
Fatih Kudus Jaelani
Fatma Dwi Rachmawati
Fauzi Absal
Festival Sastra Gresik
Fikri. MS
Fina Sato
Fitri Susila
Galih Pandu Adi
Gde Agung Lontar
Geger Riyanto
Gerakan Literasi
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Ginanjar Rahadian
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gunoto Saparie
Gus Martin
Gus tf Sakai
Gusti Eka
Hadi Napster
Haji Misbach
Halim HD
Halimi Zuhdy
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Han Gagas
Handoko F. Zainsam
Hari Santoso
Haris del Hakim
Hartono Harimurti
Hary B. Kori’un
Hasan Gauk
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Helwatin Najwa
Hepi Andi Bastoni
Heri C Santoso
Heri KLM
Heri Latief
Heri Listianto
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Heru Emka
Heru Kurniawan
Heru Prasetya
Hesti Sartika
Hudan Hidayat
Humaidiy AS
I Made Asdhiana
I Made Prabaswara
I Nyoman Suaka
IBM. Dharma Palguna
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Ida Ahdiah
Idayati
Ignas Kleden
Ihsan Taufik
Ilenk Rembulan
Ilham Khoiri
Ilham Yusardi
Imam Cahyono
Imam Jahrudin Priyanto
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indah Darmastuti
Indiar Manggara
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irma Safitri
Irman Syah
Iskandar Noe
Istiqomatul Hayati
Ita Siregar
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jadid Al Farisy
Jafar M. Sidik
Jakob Sumardjo
Jamal D Rahman
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jayaning S.A
Jefri al Malay
Jihan Fauziah
JJ. Kusni
Jo Pakagula
Johan Edy Raharjo
Joko Pinurbo
Jokowi Undercover
Joni Ariadinata
Joss Wibisono
Jual Buku Paket Hemat
Judyane Koz
Juli Sastrawan
Junaidi Abdul Munif
Jusuf AN
Juwairiyah Mawardy
Kadir Ruslan
Kasnadi
Katrin Bandel
Kedung Darma Romansha
Khairul Mufid Jr
Khamami Zada
Khrisna Pabichara
Kikin Kuswandi
Koh Young Hun
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
Korrie Layun Rampan
Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan)
Kristianto Batuadji
Kritik Sastra
Kunni Masrohanti
Kunthi Hastorini
Kuntowijoyo
Kurie Suditomo
Kurnia EF
Kurniawan
Kuswaidi Syafi'ie
Kuswinarto
Lan Fang
Landung Rusyanto Simatupang
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M)
Liestyo Ambarwati Khohar
Linda Sarmili
Liston P. Siregar
Liza Wahyuninto
LN Idayanie
Lucia Idayani
Lukman Asya
Lusiana Indriasari
Lynglieastrid Isabellita
M Hari Atmoko
M. Aan Mansyur
M. Arman A.Z
M. Bagus Pribadi
M. Fadjroel Rachman
M. Harya Ramdhoni Julizarsyah
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S
M. Luthfi Aziz
M. Nahdiansyah Abdi
M. Raudah Jambak
M. Shoim Anwar
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Maghfur Saan
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Majalah Sastra Horison
Maklumat Sastra Profetik
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Serenade Sinurat
Mario F. Lawi
Marluwi
Marsel Robot
Martin Aleida
Martin Suryajaya
Mashuri
Matdon
Mega Vristian
Melani Budianta
Melayu Riau
Memoar
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Miftah Fadhli
Miftahul Abrori
Misbahus Surur
Miziansyah J
Mochtar Lubis
Mohamad Ali Hisyam
Mohammad Eri Irawan
MT Arifin
Mugy Riskiana Halalia
Muhajir Arrosyid
Muhamad Rifai
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Al-Mubassyir
Muhammad Qodari
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Muhidin M. Dahlan
Muhlis Al-Firmany
Mujtahid
Mulyadi SA
Munawir Aziz
Murniati Tanjung
Murnierida Pram
Musa Ismail
Musfi Efrizal
Mustaan
Mustafa Ismail
N. Mursidi
Nafsul Latifah
Naskah Teater
Nasrullah Nara
Nelson Alwi
Nenden Lilis A
Nh. Anfalah
Ni Made Purnama Sari
Nina Mussolini-Hansson
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Noura
Nova Christina
Noval Jubbek
Novela Nian
Nugroho Notosusanto
Nugroho Pandhu Sukmono
Nur Faizah
Nurdin F. Joes
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi SA
Nyoman Tusthi Eddy
Nyoman Wirata
Oka Rusmini
Oktamandjaya Wiguna
Oky Sanjaya
Olanama
Olivia Kristina Sinaga
Otto Sukatno CR
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
Patricia Pawestri
PDS H.B. Jassin
PDS. H.B. Jassin
Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa
Persda Network
Pipiet Senja
Pramoedya Ananta Toer
Pramono
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prita Daneswari
Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri
Prosa
Pudyo Saptono
Puisi
Puisi Kesunyian
Puisi Sufi
Puji Santosa
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R. Sugiarti
Rachmad Djoko Pradopo
Radhar Panca Dahana
Ragdi F. Daye
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ramadhan Batubara
Ramadhan KH
Ratih Kumala
Ratna Indraswari Ibrahim
Ratna Sarumpaet
Raudal Tanjung Banua
Remy Sylado
Reni Susanti
Renny Meita Widjajanti
Resensi
Restu Kurniawan
Retno Sulistyowati
RF. Dhonna
Rian Sindu
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar
Riki Utomi
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rohman Abdullah
Rosidi
Rosihan Anwar
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S. Sinansari Ecip
S.I. Poeradisastra
S.W. Teofani
Sabam Siagian
Sabrank Suparno
Saiful Anam Assyaibani
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sanggar Rumah Ilalang
Sanggar Teater Jerit
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian
Sartika Dian Nuraini
Sastra Tanah Air
Sastra Using
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sayyid Fahmi Alathas
Sazano
Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo
Seli Desmiarti
Selo Soemardjan
Senggrutu Singomenggolo
Seno Joko Suyono
SH Mintardja
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sipri Senda
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Sobih Adnan
Sofian Dwi
Sofie Dewayani
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sri Ruwanti
Sri Wintala Achmad
St Sularto
Stefanus P. Elu
Sukron Abdilah
Sulaiman Djaya
Suminto A. Sayuti
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sungging Raga
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryansyah
Suryanto Sastroatmodjo
Susanto
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyadi
Suyadi San
Syaifuddin Gani
Syaiful Amin
Syamsiar Hidayah
Syarbaini
Syifa Amori
Syifa Aulia
Tajuddin Noor Ganie
Taufik Abdullah
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
TE. Priyono
Teguh Afandi
Teguh Ranusastra Asmara
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Theresia Purbandini
Tita Tjindarbumi
Titik Alva-Alvi Choiriyah
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tjoet Nyak Dhien
Tosa Poetra
Tri Lestari Sustiyana
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Tulus S
Tulus Wijanarko
Udo Z. Karzi
Ugoran Prasad
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Utada Kamaru
UU Hamidy
Vera Ernawati
Veronika Ninik
W.S. Rendra
Wahjudi Djaja
Wahyu Hidayat
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Budiartha
Widya Karima
Wijaya Herlambang
Wiji Thukul
Willem B Berybe
Wilson Nadeak
Winarni R.
Wiratmo Soekito
Wita Lestari
Wiwik Widayaningtias
Y. Thendra BP
Y. Wibowo
Yasser Arafat
Yeni Ratnaningsih
Yohanes Sehandi
Yonatan Raharjo
Yonathan Rahardjo
Yopi Setia Umbara
Yos Rizal S
Yos Rizal Suriaji
Yudhi Herwibowo
Yuka Fainka Putra
Yurnaldi
Yushifull Ilmy
Yusri Fajar
Yusuf Suharto
Zainal Abidin
Zainal Arifin Thoha
Zawawi Se
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar