Rabu, 25 April 2012

Menumbuhkan dan Menggodok Tulisan

Bagus Takwin *
Kompas, 06 Jan 2008

PASANGAN dari masterpiece Mortimer J Adler, How to Read a Book: Cara Jitu Mencapai Puncak Tujuan Membaca ini bertutur tentang menulis. “Menulis tanpa guru”. Bisakah kita lakukan?

Frasa ini adalah judul karya Peter Elbow, profesor bahasa dan Direktur Program Menulis di University of Massachusetts. Dilihat dari judul dan isi buku itu, menulis tanpa guru bisa dilakukan. Buku ini tentang menulis dan bertujuan membantu orang untuk belajar menulis. Lebih jauh lagi, untuk menulis tanpa guru.

Menurut Elbow, yang pertama perlu dilakukan untuk bisa menulis adalah menulis. Tuliskan apa saja yang terlintas di benak kita. Ia memberi istilah “menulis bebas” untuk tindak menuangkan apa saja yang terlintas dalam benak melalui tulisan.

Menulis bebas adalah latihan yang bisa membantu untuk membiasakan diri menulis. Dalam latihan ini, orang disarankan untuk menuangkan, dalam bentuk tulisan, apa pun yang ia pikirkan, bahkan tentang ketidakmampuannya menulis. Saat diminta menulis apa pun yang terpikirkan selama 10 menit dan merasa buntu, orang boleh saja hanya menuliskan kebuntuannya, kebingungannya. Dalam menulis bebas, lupakan aturan, lupakan kesalahan. Tulis dan luapkan saja.

Menumbuhkan pesan

Tentu, menulis bebas bukan akhir dari belajar menulis. Elbow juga bicara tentang proses menulis. Ibarat tanaman, bibit-bibit menulis adalah apa yang dihasilkan dalam menulis bebas. Bibit tidak diharapkan jadi bibit selamanya, ia harus tumbuh sehingga potensi-potensinya teraktualisasi. Bibit diharapkan menjadi pohon yang rindang dan kokoh atau jadi perdu yang indah.

Begitu pula bibit tulisan, hasil menulis bebas perlu ditumbuhkan menjadi tulisan yang menggugah, mencerahkan, memberi kenikmatan bagi pembacanya. Menulis dalam tahap ini, menurut Elbow, bukan cara mengirim pesan, tetapi cara menumbuhkan pesan. Seperti pohon, dari batang tulisan yang sudah dihasilkan, ranting-ranting pesan bisa ditumbuhkan. Lalu daun-daun kata menghiasinya, rimbun dan berwarna.

Caranya: Baca ulang hasil tulisan itu, tegaskan topik utama, temukan bagian-bagian yang perlu dielaborasi atau dihilangkan, tentukan alinea-alinea yang perlu diperjelas, rumuskan kalimat-kalimat yang terang, serta pilih kata-kata yang mewakili pikiran dan perasaan.

Seperti apoteker atau koki, penulis perlu menggodok tulisannya. Mengutip Elbow (hal 51), “Pertumbuhan adalah proses yang sangat besar, evolusi seluruh organisme. Penulisan adalah proses yang lebih kecil: pendidihan, penyeduhan, peragian, pembelahan atom.” Dengan menggodok, penulis menggerakkan mesin penumbuh tulisan. Sebuah mesin butuh energi untuk bekerja. Namun, energi saja tidak memadai untuk menggodok, apalagi saat energi yang dimiliki terbatas.

Bagi Elbow, penggodokan lebih tepat dipahami sebagai interaksi antarmateri yang berbeda atau bertentangan. Penggodokan bisa sebagai interaksi antarmanusia, antaride, antara kata dan ide, antara keterlibatan dan perspektif, lebih rinci lagi interaksi antarmetafora, antarmode, antara penulis dan simbol-simbol di atas kertas.

Berbagai pikiran yang dipaparkan digodok dalam tulisan agar menghasilkan ide yang kuat. Ide-ide dipertemukan dan dibandingkan untuk menghasilkan tesis yang tegas. Beragam keterlibatan dan perspektif dipakai untuk menghasilkan paparan komprehensif. Lalu, berbagai metafora, mode penulisan, dan simbol diolah untuk menghasilkan kalimat-kalimat yang bernas.

Rangkaian interaksi

Proses menulis bebas yang dikuti oleh upaya menumbuhkan dan menggodok dapat dilakukan tanpa guru, tetapi tidak tanpa interaksi dengan orang lain. Menulis adalah interaksi dan yang terpenting adalah interaksi antarmanusia sebab dari manusialah unsur-unsur tulisan paling penting berasal.

Menulis tanpa guru berarti menulis secara mandiri, tidak bergantung pada keberadaan guru sebagai pemberi materi, pembimbing, dan pemberi umpan balik. Namun, menulis tetaplah rangkaian interaksi, baik selama penulisan maupun sesudahnya. Pesan yang termuat dalam tulisan ditujukan kepada seseorang, kepada pembaca. Pesan itu juga merupakan tanggapan terhadap pesan-pesan yang pernah diterima penulis.

Keberadaan orang lain tetap menjadi syarat bagi penulisan; lebih tepatnya, berinteraksi dengan orang lain. Menulis secara mandiri bukan berarti menulis dalam situasi yang terisolasi. Alih-alih, menulis secara mandiri mensyaratkan keterbukaan terhadap dunia. Elbow menekankan pentingnya keterbukaan pada seorang penulis, berpikiran terbuka, berjiwa terbuka.

Apa yang dipaparkan oleh Elbow merupakan gugahan kepada pembacanya untuk menjadi penulis melalui latihan menulis secara mandiri. Menulis bebas merupakan usulan cara untuk mengatasi hambatan menulis. Dengan konsep “menulis bebas”, Elbow hendak membantu orang mengatasi keengganan dan ketakutan untuk menulis. Menulis sebagai kegiatan menumbuhkan merupakan cara Elbow membantu orang menghasilkan tulisan yang utuh dan jelas. Lalu menulis sebagai penggodokan menjadi petunjuk bagi kreasi tulisan yang matang, tuntas, dan bernas.

Menulis adalah keterampilan

Elbow secara tersirat tetapi jelas menempatkan tindak menulis sebagai cara belajar menulis. Ini mengingatkan kita kepada ungkapan filsuf dan penulis Iris Murdoch, “Hanya dengan mencintai kita dapat belajar mencintai.” Seperti mencintai, menulis adalah tindakan konkret dan praktis. Untuk dapat memiliki kemampuan itu, orang harus melakukannya. Hanya dengan menulislah kita dapat belajar menulis. Tanpa melakukannya, kita tak akan pernah mampu menulis dengan baik.

Menulis adalah keterampilan. Seperti keterampilan bersepeda, menyetir mobil, atau berenang, tanpa bersentuhan langsung dengan tindakan menulis, kita tak akan bisa menulis. Sebagai keterampilan, menulis bisa dipelajari. Setiap orang mampu menjadi penulis. Bisakah Anda naik sepeda tanpa pernah mencoba naik sepeda?

Kemampuan menulis tidak tergantung bakat. Orang tak berbakat pun bisa jadi penulis jika ia berlatih menulis. Bakat adalah urusan orang-orang terpilih, segelintir orang yang mendapat berkah. Adapun kemampuan menulis diperuntukkan bagi siapa saja, tak kenal kasta, status sosial-ekonomi, tak kenal suku dan agama, tak peduli pemimpin atau bawahan.

Penulis yang baik adalah orang yang mampu menulis dengan baik kapan saja, di mana saja, dan dalam kondisi apa pun. Penulis yang baik tidak hanya mengandalkan inspirasi atau ilham. Juga tidak hanya mengandalkan mood atau suasana hati. Ia menggunakan seluruh pikiran, perasaan, dan tindakan konkretnya saat menulis.

Penulis yang baik juga mampu merangsang dirinya untuk menciptakan suasana hati yang mendukungnya menulis. Ia mampu menyemangati dirinya agar dapat menulis di mana saja dan kapan saja. Ia mengolah pikiran, perasaan, dan tindakan serta dicurahkan dalam bentuk tulisan agar dapat disebarkan kepada orang lain. Penulis yang baik mau berbagi cerita dengan banyak orang lewat tulisannya. Ia adalah seorang dermawan yang mau berbagi pengetahuan dengan siapa saja.

Buku ini memberi petunjuk tentang cara berlatih menulis. Secara rinci dan lancar Elbow memaparkan langkah demi langkah dengan ilustrasi yang menarik. Perumpamaan-perumpamaan yang ia gunakan menjadi daya pikat tulisannya. Contoh-contoh konkret yang ia ambil dari pengalamannya sebagai penulis yang ketakutan dan frustrasi serta sebagai dosen menulis menambah terang petunjuk-petunjuk yang ia berikan. Buku yang matang ini merupakan contoh yang baik dari kegiatan menulis bebas yang ditumbuhkan dan digodok secara sungguh-sungguh. Elbow mengajar menulis dengan menulis tanpa guru.

* Bagus Takwin, Pengajar Fakultas Psikologi UI, Penulis
Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2008/01/buku-menumbuhkan-dan-menggodok-tulisan.html

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae