Indrian Koto
http://mojok.co
Kalau mau buka data, ada puluhan, ratusan, dan bukan tidak mungkin ribuan buku yang mesti dicetak ulang. Lucu rasanya ketika kurikulum 2013 merekomendasikan banyak sekali buku yang mesti dibaca siswa dan guru, ternyata buku tersebut rata-rata terakhir cetak tahun 90-an. Mestinya, sebagai pedagang buku saya senang buku sastra dijejalkan dengan setengah hati ke buku pelajaran bahasa dan sastra, tapi jika buku-buku yang mesti dibaca itu hanya tersebar di “pasar gelap lapis tanah terdalam”, saya bisa apa?
Saya senang-senang saja ketika mendapat banyak telepon dari guru dan orang tua siswa, menanyakan buku ini-itu–yang mesti dibaca anak dan murid. Mereka dengan terbata-bata mengeja, misalnya, nama Misbach Yusa Biran, Bokor Hutasuhut. Setengah Sedih dan mengumpat saya hanya bisa mengelus dada. Dengan segera saya balas dengan tembakan perih sekaligus penuh amarah: buku-buku itu tidak dicetak ulang!
Sebagai pengantar obrolan, sebagai orang yang jarang mojok, maafkan narasi saya yang tak membuat Anda geli sedikit pun. Saya juga tidak sedang geli dan berniat bikin lelucon sebenarnya.
Baiklah, dari ribuan buku yang mestinya segera dicetak ulang tersebut, saya akan menyebut lima buku penting yang sudah krodit, kronis, mesti disegeraken untuk dicetak ulang, sebelum dunia perbukuan kita timpang dan goyang. Tadinya saya ingin menempatkan Tetralogi Pulau Buru dan seluruh Karya Pramoedya di urutan awal. Tanpa analisis apa pun, saya kira tidak berlebihan jika saya katakan, cukuplah buku-buku ini bermain di ranah pasar gelap, merajai tangga teratas seri bajakan terlaris sepanjang masa. Sekurang-kurangnya, kita akan senang jika Djarum Fondation terlibat pada proyek awal penerbitan ulang buku-buku sastra. Jadi, ayolah, Lentera Dipantara…
Setelah saya pikir lagi, ternyata ada yang lebih mendadak dan perlu didahulukan. Berikut merupakan buku yang mesti dipajang di rak buku Anda, beberapa perlu dibaca, beberapa yang lain mungkin cukup buat gaya-gayaan atau sekadar menyenangkan penulisnya belaka. Ini sudah mendesak, Sodara!
5. Novel-novel Lucah Enny Arrow
Saya kira ini buku wajib remaja Indonesia yang nama mereka boleh jadi saat ini tengah gilang-gemilang sebagai tokoh yang digilai para ABG. Jika kau remaja menjelang masa-masa robohnya Orde Baru, mestinya tahu ini buku. Jika kau tidak pernah mendengar, pura-pura tidak tahu, rasanya: sungguh terlalu. Di mana lagi kita dapat bacaan yang hangat sejak halaman pertama, dengan ilustrasi-ilustrasi yang menerbitkan liur.
Buku ini sempat membuat Muhidin M Dahlan tak bisa tidur bermalam-malam, menjadi bacaan wajibnya di saat sepi. Bahkan untuk sekelas pemuda kalem macam Puthut EA, cover buku ini tak pelak bisa masuk ke dalam dompetnya.
Buku Enny Arrow itu simbol pergaulan, Bung. Semacam berbagi rokok bagi anak-anak muda sekarang. Saya tidak tahu di mana buku ini bisa didapatkan dan berapa harganya di pasar gelap perbukuan. Kalau Anda punya koleksi, bagilah saya satu. Inilah sejenis buku ‘Pengobar Semangat’ yang saya rasa seorang Arman Dhani juga mesti mengakui keampuhannya.
Saya kira, jika dicetak ulang sekarang pun, buku ini akan tetap laris diburu, meski tak akan pernah masuk ke toko buku.
4. Seri Buku Pustaka Pujangga karya Nurel Javissyarqi.
Pustaka Pujangga menerbitkan belasan buku Nurel Javissyarqi, si pemilik penerbit tersebut. Buku-buku ini dicetak ketika penerbit alternatif mulai dikenal tahun-tahun 2004-2005. Nurel mendesain sendiri cover bukunya dengan konsep sablon, lalau mencetak sendiri. Yang gagah dari itu semua adalah ISBN-nya: Insya Allah diridhoi Allah Subhanawaataallah.
Inilah trend awal buku indie jauh sebelum Irwan Bajang mulai berpikir soal penerbitan indie.
Membaca esai-esai Nurel dalam buku ini kadangkala membuat kita tersesat ke ranah persilatan. Aku–liriknya seringkali menggunakan kata: Daku, dan Diri. Saya sarankan, jika Anda kurang paham kenapa saya memasukkan buku ini sebagai buku yang perlu diterbitkan, mulailah menyisir lapak dan beruntunglah Anda jika menemukannya.
3. Penyair (Itu) Bodoh, Dea Anugrah
Terbit tahun 2009, ketika penyairnya baru berusia 18 tahun. Kumpulan puisi ini bukanlah kumpulan sajak remaja malang dengan lirik cinta yang gagal. Ini merupakan buku prestesius-monumental dari seorang penyair muda-gagah yang baru saja menerbitkan buku puisi keduanya: Misa Arwah. Buku puisi ini disusun ketika emosi si penyair sedang sangat sempurna: baru mengenal bir, ciuman bibir pertama dan jago menggebrak meja—motif-motif esensial dalam kumpulan puisi imut-manis ini.
Saat itu belum banyak fans-fans alay yang menyertainya seperti sekarang. Anda tahulah efeknya jika buku ini dicetak saat si penyair dan cerpenis ini sedang dalam masa-masa purnanya seperti sekarang. Jika saja diizinkan, saya tanpa ragu-ragu akan mencetak 100 eksemplar dan menyediakan waktu setahun untuk mempromosikannya di jualbukusastra.com.
Buku ini sudah super langka di pasar, dan hanya sindikat tertentulah yang masih punya. Tahu berapa biji buku ini dicetak? Errr, mungkin sekitar 50 biji, separuhnya habis dibagi-bagi oleh penulis yang murah hati ini.
2. Sketsa Senja, Irwan Bajang
Jangan takjub dan terpesona dulu membaca kumpulan puisi Kepulangan Kelima karya penyair-cum-motivator bisnis, Irwan Bajang. Buku yang masuk 10 besar KLA itu memang punya bonus CD yang berisi musik dicampur teriakan-teriakan semi puitis penyairnya, layaknya lagu-lagu pop 80-an.
Anda perlu membaca Sketsa Senja yang lahirnya lebih berdarah dan dramatis.
Irwan Bajang tidak puitis belakangan saja. Jauh sebelum era ini, ketajaman diksi dicampur seleranya yang agak kidal dan suka warna merah itu telah menghasilkan sejumput puisi kritik sosial, kemarahan, dan kegarangannya, dalam antologi mungil yang dikerjakan sendiri dengan modal streples. Mirip-mirip buku terbitan Balai Pustaka awal.
Lihat saja judulnya: SKETSA SENJA! Sungguh monumental, sungguh luar biasa.
Dalam Kepulangan Kelima, saya rasa Irwan Bajang mulai kehilangan ketajaman intelegensia dan melempem. Puji-pujian yang dilontarkan Arman Dhani untuk kumpulan puisi terbaru ini rasanya kurang pada tempatnya. Apa sebab? Dhani belum membaca Sketsa Senja! Dhani menyebut bahwa Kepulangan Kelima memiliki rasa Pledoi Malin Kundang seperti penyair tak dikenal itu, saya kira Dhani alpa. Bakat puisi melankoli itu sudah bergelora sejak Sketsa Senja dituliskan. Di tengah lariknya yang sangar-garang, tersimpan ketersia-siaan seorang pemuda yang rindu kampung halaman.
Saya yakin, jika Dhani sempat membaca Sketsa Senja, tulisan-tulisannya yang sekarang akan jauh lebih tajam dan mengkilat dari yang sekarang.
Sketsa Senja adalah fenomena, sebuah catatan penyair yang turun ke jalan, orasi dan penikmat nasi tempe. Buku dengan desain cover asal-asalan ini adalah pembuka jalan Indie Book Corner yang Anda kenal sekarang. Bajang sangat meresapi puisi-puisi dalam buku ini sepenuh hati.
Kabar terbaru, buku ini menjadi santapan para kolektor buku langka tersebab posisinya sebagai karya cult.
1. Terbang Bersama Cinta, Muhidin M Dahlan
Jauh sebelum penulis ini tekun dengan riset-riset wownya, jauh sebelum buku Tuhan, Izinkan Aku Jadi Pelacur yang aneh tapi selalu dicetak ulang dan terus laku itu, jauh sebelum si penulis ini darahnya menjadi halal untuk ditumpahkan, Anda harus diantar ke sebuah masa yang teduh-permai dalam karya langkanya: Terbang Bersama Cinta. Kabarnya buku ini merupakan trilogi, dan sempat dicetak ulang beberapa kali.
Di buku ini, kutipan-kutipan gagah terpampang telanjang. Mulai dari Syaikh Al-Akbar Ibn ‘Arabi, Charles Kingsley, Hamka, hingga Aa Gym buka suara. Dalam buku ini bertebaran soal cinta, cinta dan cinta. Bacalah kutipan yang boleh Anda twit dari Gus Muh ini: “Pernikahan sesungguhnya merupakan pintu latihan bagi kita untuk mendamaikan dua poros..”
Ada puluhan petikan lain, jika Anda cukup jeli Anda bisa bikin kultwit dari buku keren ini. Dan yang terpenting, Anda bisa mendapatkan 9 wawasan spiritual yang memandu insan untuk menyingkap masa depannya, sekaligus memperbaiki energi kepribadian, serta selalu memperbaharui cara pandang terhadap realitas. Wawasan ini dikutip dari The Celestine Prophecy karya novelis spiritrual ternama, James Redfield.
So, di mana lagi kita bisa mendapatkan buku sepenting ini?
Dijumput dari: http://mojok.co/2015/02/lima-buku-yang-mesti-segera-dicetak-ulang/
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
`Atiqurrahman
A Muttaqin
A Rodhi Murtadho
A. Iwan Kapit
A. Purwantara
A. Qorib Hidayatullah
A. Zakky Zulhazmi
A.H.J Khuzaini
A.S. Laksana
Aang Fatihul Islam
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi WM
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Malik
Abdul Wachid B.S.
Abdurrahman El Husaini
Abidah El Khalieqy
Abu Salman
Acep Zamzam Noor
Achdiat K. Mihardja
Adek Alwi
Adi Suhara
Adnyana Ole
Adreas Anggit W.
Afrion
Afrizal Malna
Aguk Irawan MN
Agung Dwi Ertato
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus Himawan
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agusri Junaidi
Agustinus Wahyono
Ahda Imran
Ahmad Badrus Sholihin
Ahmad Fanani Mosah
Ahmad Fatoni
Ahmad Ikhwan Susilo
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Rofiq
Ahmad Sahidah
Ahmad Tohari
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Alex R. Nainggolan
Alex Suban
Alunk Estohank
Ami Herman
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Aminudin R Wangsitalaja
Anastasya Andriarti
Andreas Maryoto
Anes Prabu Sadjarwo
Angela
Angga Wijaya
Angkie Yudistia
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurnia
Anton Kurniawan
Anton Wahyudi
Anugrah Gio Pratama
Anwar Nuris
Aprinus Salam
Arie MP Tamba
Arif B. Prasetyo
Arif Bagus Prasetyo
Arif Hidayat
Arman A.Z.
Arti Bumi Intaran
Arys Hilman
AS Sumbawi
Asarpin
Asef Umar Fakhruddin
Asep Sambodja
Asrama Mahasiswa Aceh SABENA
Astrikusuma
Asvi Warman Adam
Atep Kurnia
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Azizah Hefni
Badrut Tamam Gaffas
Bagja Hidayat
Bagus Takwin
Balada
Bale Aksara
Baltasar Koi
Bambang Agung
Bambang Kempling
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Bayu Insani
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Berita
Berita Duka
Berita Utama
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Blambangan
Brunel University London
BSW Adjikoesoemo
Budaya
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Saputra
Budi Suwarna
Bung Tomo
Cak Kandar
Catatan
Cerpen
Chairil Anwar
Chavchay Syaifullah
Cucuk Espe
Cunong N. Suraja
D. Zawawi Imron
Dadang Ari Murtono
Daisuke Miyoshi
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Dhakidae
Dante Alighieri
Deddy Arsya
Dedy Tri Riyadi
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Detti Febrina
Dharmadi
Diah Hadaning
Dian Hartati
Dian Sukarno
Diana A.V. Sasa
Dicky Fadiar Djuhud
Didi Arsandi
Dimas
Dina Oktaviani
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Djadjat Sudradjat
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Doddy Hidayatullah
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dorothea Rosa Herliany
Dr. Muhammad Zafar Iqbal
Dr. Simuh
Dwi Arjanto
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwicipta
Dwijo Maksum
Edy A. Effendi
Edy Firmansyah
Efri Ritonga
Egidius Patnistik
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Hendri Saiful
Elik
Elsya Crownia
Emha Ainun Nadjib
Endah Sulawesi
Endah Wahyuningsih
Endang Suryadinata
Endhiq Anang P
Endri Y
Eriyandi Budiman
Ernest Hemingway
Esai
Esha Tegar Putra
Eva Dwi Kurniawan
Evi Dana Setia Ningrum
Evi Idawati
Evieta Fadjar
F Rahardi
Fabiola D. Kurnia
Fadelan
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Faizal Syahreza
Fajar Alayubi
Fandy Hutari
Fany Chotimah
Fatah Yasin Noor
Fathor Lt
Fathurrahman Karyadi
Fatih Kudus Jaelani
Fatma Dwi Rachmawati
Fauzi Absal
Festival Sastra Gresik
Fikri. MS
Fina Sato
Fitri Susila
Galih Pandu Adi
Gde Agung Lontar
Geger Riyanto
Gerakan Literasi
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Ginanjar Rahadian
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gunoto Saparie
Gus Martin
Gus tf Sakai
Gusti Eka
Hadi Napster
Haji Misbach
Halim HD
Halimi Zuhdy
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Han Gagas
Handoko F. Zainsam
Hari Santoso
Haris del Hakim
Hartono Harimurti
Hary B. Kori’un
Hasan Gauk
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Helwatin Najwa
Hepi Andi Bastoni
Heri C Santoso
Heri KLM
Heri Latief
Heri Listianto
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Heru Emka
Heru Kurniawan
Heru Prasetya
Hesti Sartika
Hudan Hidayat
Humaidiy AS
I Made Asdhiana
I Made Prabaswara
I Nyoman Suaka
IBM. Dharma Palguna
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Ida Ahdiah
Idayati
Ignas Kleden
Ihsan Taufik
Ilenk Rembulan
Ilham Khoiri
Ilham Yusardi
Imam Cahyono
Imam Jahrudin Priyanto
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indah Darmastuti
Indiar Manggara
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irma Safitri
Irman Syah
Iskandar Noe
Istiqomatul Hayati
Ita Siregar
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jadid Al Farisy
Jafar M. Sidik
Jakob Sumardjo
Jamal D Rahman
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jayaning S.A
Jefri al Malay
Jihan Fauziah
JJ. Kusni
Jo Pakagula
Johan Edy Raharjo
Joko Pinurbo
Jokowi Undercover
Joni Ariadinata
Joss Wibisono
Jual Buku Paket Hemat
Judyane Koz
Juli Sastrawan
Junaidi Abdul Munif
Jusuf AN
Juwairiyah Mawardy
Kadir Ruslan
Kasnadi
Katrin Bandel
Kedung Darma Romansha
Khairul Mufid Jr
Khamami Zada
Khrisna Pabichara
Kikin Kuswandi
Koh Young Hun
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
Korrie Layun Rampan
Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan)
Kristianto Batuadji
Kritik Sastra
Kunni Masrohanti
Kunthi Hastorini
Kuntowijoyo
Kurie Suditomo
Kurnia EF
Kurniawan
Kuswaidi Syafi'ie
Kuswinarto
Lan Fang
Landung Rusyanto Simatupang
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M)
Liestyo Ambarwati Khohar
Linda Sarmili
Liston P. Siregar
Liza Wahyuninto
LN Idayanie
Lucia Idayani
Lukman Asya
Lusiana Indriasari
Lynglieastrid Isabellita
M Hari Atmoko
M. Aan Mansyur
M. Arman A.Z
M. Bagus Pribadi
M. Fadjroel Rachman
M. Harya Ramdhoni Julizarsyah
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S
M. Luthfi Aziz
M. Nahdiansyah Abdi
M. Raudah Jambak
M. Shoim Anwar
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Maghfur Saan
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Majalah Sastra Horison
Maklumat Sastra Profetik
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Serenade Sinurat
Mario F. Lawi
Marluwi
Marsel Robot
Martin Aleida
Martin Suryajaya
Mashuri
Matdon
Mega Vristian
Melani Budianta
Melayu Riau
Memoar
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Miftah Fadhli
Miftahul Abrori
Misbahus Surur
Miziansyah J
Mochtar Lubis
Mohamad Ali Hisyam
Mohammad Eri Irawan
MT Arifin
Mugy Riskiana Halalia
Muhajir Arrosyid
Muhamad Rifai
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Al-Mubassyir
Muhammad Qodari
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Muhidin M. Dahlan
Muhlis Al-Firmany
Mujtahid
Mulyadi SA
Munawir Aziz
Murniati Tanjung
Murnierida Pram
Musa Ismail
Musfi Efrizal
Mustaan
Mustafa Ismail
N. Mursidi
Nafsul Latifah
Naskah Teater
Nasrullah Nara
Nelson Alwi
Nenden Lilis A
Nh. Anfalah
Ni Made Purnama Sari
Nina Mussolini-Hansson
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Noura
Nova Christina
Noval Jubbek
Novela Nian
Nugroho Notosusanto
Nugroho Pandhu Sukmono
Nur Faizah
Nurdin F. Joes
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi SA
Nyoman Tusthi Eddy
Nyoman Wirata
Oka Rusmini
Oktamandjaya Wiguna
Oky Sanjaya
Olanama
Olivia Kristina Sinaga
Otto Sukatno CR
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
Patricia Pawestri
PDS H.B. Jassin
PDS. H.B. Jassin
Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa
Persda Network
Pipiet Senja
Pramoedya Ananta Toer
Pramono
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prita Daneswari
Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri
Prosa
Pudyo Saptono
Puisi
Puisi Kesunyian
Puisi Sufi
Puji Santosa
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R. Sugiarti
Rachmad Djoko Pradopo
Radhar Panca Dahana
Ragdi F. Daye
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ramadhan Batubara
Ramadhan KH
Ratih Kumala
Ratna Indraswari Ibrahim
Ratna Sarumpaet
Raudal Tanjung Banua
Remy Sylado
Reni Susanti
Renny Meita Widjajanti
Resensi
Restu Kurniawan
Retno Sulistyowati
RF. Dhonna
Rian Sindu
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar
Riki Utomi
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rohman Abdullah
Rosidi
Rosihan Anwar
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S. Sinansari Ecip
S.I. Poeradisastra
S.W. Teofani
Sabam Siagian
Sabrank Suparno
Saiful Anam Assyaibani
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sanggar Rumah Ilalang
Sanggar Teater Jerit
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian
Sartika Dian Nuraini
Sastra Tanah Air
Sastra Using
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sayyid Fahmi Alathas
Sazano
Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo
Seli Desmiarti
Selo Soemardjan
Senggrutu Singomenggolo
Seno Joko Suyono
SH Mintardja
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sipri Senda
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Sobih Adnan
Sofian Dwi
Sofie Dewayani
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sri Ruwanti
Sri Wintala Achmad
St Sularto
Stefanus P. Elu
Sukron Abdilah
Sulaiman Djaya
Suminto A. Sayuti
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sungging Raga
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryansyah
Suryanto Sastroatmodjo
Susanto
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyadi
Suyadi San
Syaifuddin Gani
Syaiful Amin
Syamsiar Hidayah
Syarbaini
Syifa Amori
Syifa Aulia
Tajuddin Noor Ganie
Taufik Abdullah
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
TE. Priyono
Teguh Afandi
Teguh Ranusastra Asmara
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Theresia Purbandini
Tita Tjindarbumi
Titik Alva-Alvi Choiriyah
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tjoet Nyak Dhien
Tosa Poetra
Tri Lestari Sustiyana
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Tulus S
Tulus Wijanarko
Udo Z. Karzi
Ugoran Prasad
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Utada Kamaru
UU Hamidy
Vera Ernawati
Veronika Ninik
W.S. Rendra
Wahjudi Djaja
Wahyu Hidayat
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Budiartha
Widya Karima
Wijaya Herlambang
Wiji Thukul
Willem B Berybe
Wilson Nadeak
Winarni R.
Wiratmo Soekito
Wita Lestari
Wiwik Widayaningtias
Y. Thendra BP
Y. Wibowo
Yasser Arafat
Yeni Ratnaningsih
Yohanes Sehandi
Yonatan Raharjo
Yonathan Rahardjo
Yopi Setia Umbara
Yos Rizal S
Yos Rizal Suriaji
Yudhi Herwibowo
Yuka Fainka Putra
Yurnaldi
Yushifull Ilmy
Yusri Fajar
Yusuf Suharto
Zainal Abidin
Zainal Arifin Thoha
Zawawi Se
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar