Rabu, 06 Agustus 2008

Naskah Kuno, Jawa, dan Islam

Fahrudin Nasrulloh

Tatkala riwayat dinasti Majapahit dikhatam dengan masuknya Islam dan berdirinya kerajaan Demak. Maka porak-porandalah kerajaan itu, sirna ilang kertaning bumi, di abad ke-14 M. Imperium malang itu, yang kini tilasnya bisa disambangi di Trowulan Mojokerto, nyaris hanya meninggalkan segelintir cecandi, artefak yang kabur, dan arca-arca terlantar yang kerap dijarah orang. Setelah itu kasultanan Demak berdiri pada abad ke-16 M. Ada dua naskah Jawa Islam yang ditulis pada zaman Demak ini, yaitu Het Boek van Bonang dan Een Javaans Geschrift de 16e Eew (semacam Primbon Jawa abad ke-16 M).

Menurut Simuh, Het Boek Van Bonang berisi “pitutur Syaikh Bari”; di mana ajaran sufisme ortodoks bersabung-tarung dengan wilayah legal formalistik Syariah. Dalam naskah kuno lain, H.M. Rasyidi membikin satu penelitian kritis tentang Serat Gatoloco dan Serat Darmogandul yang mengisahkan sengkarut kronik masa peralihan dari Majapahit ke Demak. Dan Poerbatjaraka menguatkannya dalam bukunya Kapustakan Jawi yang menggambarkan situasi transisi ini: Dilalah kersaning Allah, majengipun agami Islam wonten ing tanah Jawi punika kasarengan jaman ura-uru ing salebeting kerajaan Majapahit, satemah suda kekiyatanipun, wasana risak babarpisan. Samangke…wong Jawi saya kathah ingkang lumebet agami Islam. Intinya, dalam huru-hara di Majapahit -- terutama pada saat terjadinya perang Paregrek (1400-1402 M) antara Prabu Wikramawardana dengan Bhre Wirabumi -- dan mulai meluasnya pemeluk agama Islam yang dibawa para muballigh dari tlatah Arabia dan Gujarat, perlahan-lahan, makin terkikislah kerajaan Hindu-Buddha tersebut.

Nyatalah saat itu peradaban anyar benar-benar mulai dibentangkan. Dan kian mustahil pula membendung interaksi budaya antara Islam dan Jawa. Saat itulah para wali menggelar daya kreasinya dalam berdakwah dengan berbagai macam cara. Semisal Sunan Kalijaga dengan seni wayangnya. Sunan Bonang dengan gamelan bonangnya. Bahkan Sunan Giri Kedaton, sebagai wujud apresiasinya akan dialektika Islam murni dengan mistik Jawa, menulis Boekoe Siti Jenar Ingkang Toelen (Tan Khoen Swie, 1931, Kediri). Anggitan ini ditulis Sang Sunan pada 1457 M.

Waktu terus bergerak menderas. Tokoh demi tokoh muncul silih berganti. Tragedi dan krisis sosial serta kepemimpinan saling menelikung, menjegal, dan menayangkan ragam cerita yang mengharu-biru dan memilukan. Hingga pada masa Sultan Agung Mataram (1613-1645 M), atas nama ikhtiar untuk mengekalkan kekuasaan kerajaan Islam, ia membikin proyek raksasa dengan menitahkan para pujangganya untuk menulis sejarah Jawa (Babad Tanah Jawi). Pengukuhan legitimasi kraton lewat budaya tulis ini sekaligus merupakan sepak-tanding terhadap tekanan bayang-bayang kolonial Belanda (1619 M). Usaha ini terus berlanjut selama rentang seratus lima puluh tahun hingga titimangsa terjadi perpecahan kerajaan Mataram (1755 M) yang melahirkan kasunanan Surakarta di bawah Susuhunan Paku Buwana III dan kasultanan Yogyakarta di bawah Hamengku Buwana I.

Sementara pada 1814 M lahir beberapa karya kapujanggan semisal Serat Centini (12 jilid) yang ditulis oleh sejumlah pujangga kraton Surakarta yang dipimpin oleh KGP. Adipati Anom Amengkunegara III, putra mahkota Sunan Paku Buwana IV. Serat ini disusun berdasarkan kisah pengembaraan mistik putra-putri Sunan Giri setelah dikalahkan oleh menantu sultan Agung, Pangeran Pekik dari Surabaya. Demikian pula karya R. Ngabehi Ronggowarsito (1802-1873 M) seperti Suluk Saloka Jiwa, Serat Kalatida, Paramayoga, Serat Wirid Hidayat Jati, dan lain-lain. Konon, ia disebut sebagai pujangga penutup lantaran sepeninggal Ronggowarsito, raja tidak lagi mengangkat seorang pujangga untuk membabarkan pikiran-pikirannya. Tafsir lain mewedarkan, gelar pujangga pungkasan ini sebagai bagian dari mitos untuk melegitimasi jalur keislaman Ronggowarsito. Sebab gelar ini juga berarti penegasan ihwal Muhammad sebagai nabi terakhir.

Demikian pula pada 1892 M, Kanjeng Raden Adipati Suryakusuma (pensiunan Bupati Semarang) juga menggubah sebuah narasi monumental berumbul Serat Cebolek. Serat ini terdiri dari tiga puluh satu syair dalam gaya macapat. Tujuh kisah pertama memuat cerita tentang Haji Ahmad Rifa’i, dan dua puluh empat sisanya berkisah soal Haji Mutamakkin. Serat ini menuturkan sekaligus mengisyaratkan kepada para ulama atau pemburu kebenaran agar tidak meremehkan aturan Syariah dengan tendensi laku mistik personal yang kerap terkesan sebagai bentuk perlawanan “kasta pinggiran” yang mengabaikan pranata sosial.

Tradisi literasi ini di masa selanjutnya memantik kegairahan dan etos baru untuk mengkaji ribuan naskah Jawa kuno semacam itu. Menurut Kuntara Wiryamartana, inilah sebuah gerakan ”renaisans sastra klasik”. Bagi peneliti semacam T.E. Behrend dalam studinya, Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Museum Sonobudoyo Yogyakarta (Djambatan, 1990, Jakarta), menyebutkan ada 1350 naskah Jawa kuno yang meliputi kajian bahasa, kesusastraan, sejarah, linguistik, dan kebudayaan. Untuk mengerjakan proyek raksasa ini T.E. Behrend tidak sendirian. Dia bersama satu tim riset yang terdiri dari Alan H. Feinstein, Banis Isma’un, Kartika Setyawati, R.M. Soetanto, Sri Retnasakti Mulya, R.M. Sutatmo, dan Yakobus Mulyadi. Seribuan naskah ini belumlah seberapa jika seumpama digabungkan dengan puluhan ribu naskah kuno di Riau (yang 20-an tahun silam terjadi jual-beli ilegal antara orang setempat dengan sejumlah oknum dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Baca: majalah Tempo, 23 Juli 2006). Belum lagi sejumlah naskah raksasa lain seperti La Galigo dari Sulawesi, dan masih banyak lagi. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, maka warisan berlimpah ruah ini akan lenyap, dan identitas bangsa semakin pudar.

Sejatinya para javanolog dahulu seperti Brumund, A.H. John, van den Berg, Hurgronje, van Ronkel, Rinkes, Schrieke, Pigeaud, Hendrik Kraemer, Drewes, Pijper, R.A. Jayaningrat, Sartono Kartodirjo, Soebardi, dan Slamet Mulyana, misalnya, merupakan sederet pengarang dan peneliti yang getol mengkaji khasanah kebudayaan Jawa dan Islam.

Sejak Clifford Geertz tiada, Islam dan Jawa masih saja menguarkan hawa gaibnya. Terbukti Mark R. Woodward telah melakukan anti tesis terhadap Geertz, di tahun 1980-an. Dia berkesimpulan menolak simplifikasi sinkretisme antara Islam dan Jawa. Yang ada hanyalah varian Islam, sebagaimana Islam Arab, India, atau Maroko. Walhasil, pembacaan perihal Jawa, Islam, juga naskah kuno, sampai kapan pun, tetaplah menyisakan sekerumun persoalan. Tapi, di balik rahasia lain; di situlah terhampar sejenis “godaan terbesar” akan obsesi intelektualisme manusia yang tanpa akhir.

Suara Merdeka, 16 September 2007.

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae