Senin, 05 Januari 2009

Puisi-Puisi Fitri Susila

http://www.kompas.com/
gundah

laksana kepundan sesak menggelegak
bagai anak sesak terlahir setelah pecah ketuban

gemuruh kian gaduh
lonjak menggelinjang, melompat jadi jalang
elang putih lenyap tak lenyap, bersarang di dada
“lalu apa? dan di mana?”

aku tersangkut di langit kosong
jerat tak jerat, namun kakiku tersangkut
segelintir apa itu yang tak mau pergi
kasak kusuk kucari-cari, rumit melilit-lilit
kusut masai, kapan kan usai
“entahlah”

terlalu kental bayang-bayang menggumpal
terlalu gelap kutilam harap

“Tuhan, tolong dekap aku erat-erat”

Bandung, Desember 2008



setangkai mawar

setangkai mawar mekar remuk menatap tanah
kau datang dan pergi bagai angin
meraba kelopak
lalu berlalu

Bandung, November 2008



menanti ijab

aku sedang terbang melayang
meliuk–liuk ditiup angin
langitku yang biru penuh awan
awan tak henti berganti warna,
putih, abu-abu, kadang kelam menahan hujan

tentang matahari terbit di dadamu tadi pagi, kini menyisakan berlembar-lembar mimpi
namun mimpi itu masih tergantung bagai lampu yang remang redup dipermainkan cemas
tapi, setidaknya tenggorokanku terasa tersiram setetes air
serasa tunai sudah janji Tuhan yang kurindu
meski bahagia yang kutunggu masih tersekat di tenggorokanmu

aku menanti dengan debar yang paling gaduh
merapal mantra di setiap sudut malam
di mana Tuhan menghapus airmataku saat tanganku menampung janjiNya

Tuhan, entengkanlah lidahnya berucap ijab
mengakhiri ratap menahun, menguak sekat-sekat jarak dan waktu
“akan kuberikan seluruh keindahan yang aku miliki”

Bandung, Desember 2008



bunga dan kumbang

duhai kumbang nan kurindu
hinggaplah selagi kelopak masih berembun
entah nanti sore mekarku telah kusut masai

engkau tahu, akulah bunga yang paling rapuh tertiup angin
angin sesepoi pun bisa membuatku lunglai terkulai
apalagi angin badai

jika engkau kumbang penerus Adam
dan aku bunga penerus Hawa
cepatlah kita bersanding, sebelum bumi melipat masa

Bandung, Desember 2008



Tuhan sedang main ompimpa

katamu Tuhan sedang main ompimpa di atas sana
dan telapak tangan Tuhan adalah kalbumu yang telentang tertelungkup mengingatku siang dan malam

aku menanti telapak tangan Tuhan telentang lalu menangkap jasad dan rohku di rangkulannya
saat pintumu aku ketuk, dan pintu itupun terbuka lebar
kuharap pembaringan nirwana telah tersedia di dalamnya
aku akan merebahkan diri disurgamu untuk selamanya

katamu semua tiada yang pasti, semua pasti berganti
seperti malam tak selamanya malam dengan gelapnya
pastilah esok ada siang yang benderang
kuharap deritapun takkan selamanya merobek rombeng jiwa-jiwa
pada saatnya senyum sumbingpun akan merengkah sempurna

di sini kunanti semua itu
janji Tuhan adalah janjimu juga

Bandung, Desember 2008



kembalilah

jika Tuhan telah mendengarku, dan setetes kasihNya untukku jatuh di dadamu, kuharap saat itu matamu akan terbuka, cepatlah kau berlari ke sini, sebelum senja tiba

Bandung, November 2008



andai kau tak datang

andai senja itu kau tak juga tiba, aku akan duduk sendiri menatap hampa pada langit jingga, lalu malam-malam akan menusukkan sepi dan melumat jantungku hingga mati.
setelah itu kau takkan pernah lagi mendengar desir darah sebening mata air di ruas nadiku, yang tak pernah berhenti mendesahkan namamu, karena cinta.

Bandung, Desember 2008



lembing itu

entah di mana jalan ini kan berujung,
masih terbayang pertama kali kau datang berburu dengan sebilah lembing di tangan
kau lempar tepat menghunjam di dadaku.
aku rubuh

engkau tahu, lembing itu tertancap dalam
dan berapa liter darah kini mengucur, hingga aku pasi kehilangan gairah mataku beku, menatap hampa pada jejak langkahmu

tinggallah aku di hutan ini dengan pikiran sesat
daun-daun dan pohon-pohon menjulang menjelma jadi puisi
tentang kau dan kau lagi
hingga puisipun berbusa

jemari tak henti-hentinya meneteskan kata
tentang madu yang kau teteskan di mulutku
tentang nila yang kutenggak tanpamu

Bandung, Desember 2008



lelaki dan perempuan di atas pelaminan

lelaki adalah siang, sekuat matahari menyinari bumi dan belajar setia pada matahari, perempuan adalah malam, peraduan sang laki-laki, lembut anggun di bawar remang-remang lampu malam. maka bersandinglah laki-laki dan perempuan di mahligai pelaminan yang abadi hingga matahari lepas kendali dan malam padam sepadam-padamnya.

Bandung, Oktober 2008



perahu

perahu lapuk
galah patah

perahu karam
panik, resah membuncah

berenang ke tepian
timbul, tenggelam
jadi kaku

Bandung, September 2008



berguru pada alam

kaki melangkah menaiki jenjang-jenjang takdir, meniti titian-titian nasib, dimana jalan berliku menjadi tarungan, jatuh atau tetap berjalan.
jurang yang menganga adalah cemas yang berkeliaran, mengancam, mencekam, di situlah ketenangan memadamkan debar, disitulah sang sabiri bertahta damai.

alam yang membentang dengan tebing terjal, dengan bukit yang landai, dengan gunung, lembah, semua jadi sang guru.

alam dengan laut yang bergelombang, dengan danau yang beriak damai, dengan sungai yang mengalir deras, dengan sungai yang jernih. “Ah, kau hanya perindu danau, perindu sungai berikan”

musyafir yang bijak, akan sampai di negeri nirwana, dan yang lainnya akan jatuh ke jurang yang lapar darah, dengan kaktus yang meluka.

inilah Tuhan, kau, dan alam

Bandung, Oktober 2008



bukan sahabat

mengapa kau hanya mendengar angin, kenapa tak kau coba mencari tahu dari mana angin membawa debu. “kau ini, angin saja kau percayai”
sedangkan, telah kuserahkan jasad dan rohku untuk kau amati

sebenarnya aku ingin duduk bersila satu tikar denganmu,
atau mengayunkan langkah, dengan menuju satu titik di depan sana .

aku tak ingin sendiri, dan tak ingin terpisah darimu, hanya saja ceritamu mulai bau amis, otakmu basi ku rasa.

ternyata, tak semua yang kusuka harus kupilih
termasuk kau

Bandung, Oktober 2008



matahari di dadamu

bulan sendawa tadi malam sehabis bergulat dengan kelam
“aih..” kulihat matahari terbit di dadamu pagi ini
sinarnya benderang menghapus pekat menahun

kau buka mata perlahan-lahan
dengan penuh harap kutunggu matamu merayap ke ujung kalbuku

bekas cakarmu telah kering di keningku
satu dasa warsa ringkas dalam sedenting detak jarum weker
nila dan madu kita aduk jadi secawan
namun tetap terasa manis

tertibaklah kabut hitam terganti sejuntai tirai sutera
kau jentikkan peluh di mataku
hujanpun berdendang syahdu biru

Bandung, Desember 2008



pada langit telah jingga

kau berlari jauh ke gelap rimba
kau renggut rayu selaksa jiwa
perih terus menggerus pantai
desahku terhalang kalbu hampa

di mana jiwamu berbalut sutera
tak kau toleh juga
pada tanah basah
di ujung jalan tersapu senja

bingung berpayung warna lembayung
pucuk merindu embun pagi
daun kering terkapar aniaya
letih tergolek meronta-ronta

duhai gusti berjubah putih
baurkan sabar dengan darah
agar kulayari meski laut berkarang tajam

ngilu merindu sorga
tuangkan zamzamMu pada dahaga
semburatkan senyum
pada langit telah jingga

Bandung, Agustus 2008



camar

engkau datang membelah jantung
ingin kau curi seutuhnya

bak camar, kau bergulat kocak dengan ombak
darah yang mengucur seakan terhenti
terbalut utuh luka yang menganga

kau hadirkan bianglala di tengah siang
singkirkan awan hitam di atap langit
walau sesaat “hujan telah kering”

Bandung, November 2008



cacing gila

kulempar kau ke menara
kau terbahak menepuk dada
aku? jadi cacing gila

Bandung, Oktober 2008



di bibir pantai

sesaat mendung lenyap tersapu angin
awanpun terhalau pergi...
langit lengang di penghujung siang
hanya camar melayang-layang mengepakkan sayap pelan..

"duhai camar..."
sudikah kau singgah mengais sisa rindu
tataplah pantai nan indah penawar risau
rasakanlah sesepoi hembusan angin laut menyapa sukmamu
lalu, kan kubiarkan nyiur melambai gontai
menyaksikan ombak berlari di tengah samudera...
biarkan sisa buih melukis kenangan...

bila malam terhunjam kelam,
dan langit jingga berganti hitam
aku masih duduk di bibir pantai ini...
menuliskan cerita tentangku, ombak...
dan camar yang melayang

Bandung, September 2008

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae