Sabtu, 05 Februari 2011

Pawon: Obrolan Kecil dan Biografi yang Bersambung

Bandung Mawardi
http://pawonsastra.blogspot.com/

Obrolan kecil itu terjadi pada akhir tahun 2oo6. Gairah sastra jadi alasan kuat untuk membicarakan persoalan media publikasi sastra. Solo yang terlupa dan luput dalam pembicaraan sastra mesti memainkan peran tersendiri. Optimisme dan arogansi ada dengan ancangan yang biasa dan pamrih besar. Sastra Solo memiliki sekian kemungkinan yang harus dibaca dan diperhatikan dengan kritis. Sejarah sastra Solo menyimpan biografi-biografi penting mengenai pengarang, peristiwa, dan media. Sejarah itu bukan sekadar jadi bayang-bayang yang samar. Sejarah itu diucapkan kembali bukan sebagai masa lalu tapi interpretasi mutakhir yang membutuhkan komitmen dan kerja.

Obrolan kecil itu memusat pada keinginan menerbitkan atau mengusahakan media laternatif sebagai ikhtiar publikasi sastra. Keinginan itu lantas jadi kebutuhan yang harus dipikirkan dan diimplemantasikan. Media alternatif dimaksudkan untuk menjadi ruang inklusif para pengarang yang kurang atau belum menemukan media publikasi. Pamrih itu dalam porsi tertentu adalah reaksi atas sastra koran dan majalah yang bermain dengan politik dominasi. Koran edisi Minggu menjadi perayaan sastra yang menghadirkan teks-teks sastra dari pengarang lokal sampai internasional dengan pilihan dan keputusan redaktur. Menata dan membaca kembali edisi-edisi koran itu bisa memunculkan penilaian-penilaian kritis dan optimisme. Ada pengarang yang kerap menghadirkan tulisan di ruang (lembaran) sastra Minggu. Ada yang jarang. Ada yang tak pernah.ada yang bersala dari komunitas-komunitas tertentu. Ada yang tanpa komunitas. Ada yang berasal dari kota tertentu. Ada yang lain-lain. Majalah sastra atau majalah yang memiliki ruang sastra dalam kasus lain memiliki kemiripan dan perbedaan.

Obrolan kecil itu melahirkan komitmen menerbitkan buletin sastra. Persoalan-persoalan terkait buletin itu bermunculan dengan jawaban-jawaban meyakinkan dan meragukan. Persoalan biasa: uang, redaksional, relasi kerja, distribusi, nama, dan …. Pertanyaan-pertanyaan yang bisa terjawab menjadi acuan realistis. Pertanyaan-pertanyaan yang belum atau tak terjawab menjadi ragu. Pertemuan lanjutan diadakan dengan mengundang sekian orang (individu atau komunitas). Pertemuan kecil yang sepi tapi ramai karep dan masalah. Obrolan berjalan memutar dan kembali pada pertanyaan besar: mungkinkah. Pertanyaan itu belum ingin dijawab sebelum dipikirkan dengan mendalam. Pertemuan lanjutan lain diadakan dengan gairah yang mulai lembek. Proses komunikasi dan interaksi yang terjadi dalam pertemuan itu justru jadi kejutan tak biasa. Ada optimisme dan utopia. Keputusan yang jadi komitmen kolektif adalah realisasi penerbitan bulletin sastra. Buletin itu dinamakan Pawon. Buletin terbit tiap bulan. Buletin itu diurusi orang-orang yang ampuh dan mumpuni meski mayoritas belum mahfum dengan dunia penerbitan.

Bulletin Pawon edisi pertama berhasil lahir pada bulan Januari 2oo7. Kelahiran tanpa operasi dan penyakit kronis. Para penggagas bulletin itu rada terkejut dan bingung melihat bulletin Pawon itu. Ada yang tertawa keras. Ada yang ragu. Ada yang diam. Ada yang histeris. Ada apa? Pertanyaan-pertanyaan muncul kembali dan butuh jawaban. Distribusi mesti bergerak. Acara mesti diadakan untuk penguatan optimisme dan mimpi-mimpi. Acara diskusi Pawon diadakan di Forum Pinilih dengan mengundang banyak orang. Diskusi itu terjadi meski dihadiri sekian orang. Diskusi kecil. Pandangan simpati, bantuan, usul, evaluasi, dan kritik berhamburan. Kejutan tak biasa adalah diskusi bulletin Pawon itu melahirkan polemik. Polemik yang menggairahkan tapi membingungkan. Akhir bulan ada kejutan fenomenal: edisi pertama bulletin Pawon habis.

Sejak itu Pawon membuat biografi besar. Edisi-edisi berikut lahir dengan sekian revisi, tambahan rubrik, tambahan relasi kerja, tambahan tulisan, tambahan donator, tambahan pelanggan, dan tambahan gairah. Ada yang bicara keras: Pawon bakal jadi pembuktian dan juru bicara penting sastra di Solo! Pawon mulai dibaca dan diapresiasi. Pawon jadi perhatian. Pengarang-pengarang merasa menemukan ruang untuk publikasi tulisan. Pengarang-pengarang yang malu atau susah dipublikasikan di koran atau majalah bisa membuat senyum (tawa) kecil karena tulisan-tulisannya memungkinkan dipublikasikan di Pawon.

Mimpi-mimpi (baik atau buruk) terus jadi kenyataan. Ada yang menyenangkan. Ada yang merepotkan. Ada tragedi. Ada komedi. Redaksi Pawon terus melakukan ikhtiar dan kerja intensif dan inklusif untuk pertumbuhan dan keramaian sastra. Bulletin Pawon lantas bertemu dengan sedulur dari Yogyakarta, Semarang, Karanganyar, Kulonprogo, Bandung, Jakarta, dan kota-kota lain. Silahturahmi dan kerja bareng menjadi gairah besar Pawon yang ingin melunaskan mimpi dan janji. Jaringan media alternatif, komunitas, dan individu yang terbentuk dalam lingkaran inklusif Pawon memberi kontribusi besar untuk proses kreatif dan kelahiran wacana-wacana sastra lokal-regional-nasional.

Biografi Pawon terus ditulis dengan kerja sastra yang populis dan optimis. Diskusi-diskusi bulanan diadakan di pelbagai lokasi: kampus, kampung, markas komunitas, ruang kesenian (TBJT), dan ruang yang lain. Pengarang-pengarang baru muncul. Pengarang-pengarang lama atau yang terkenal pun dengan gairah besar mengirim (memberi) tulisan untuk bulletin Pawon. Pawon mulai dimiliki dan dibicarakan banyak orang, komunitas, dan kota.

Program-program sastra diadakan sebagai ikhtiar menguatkan dan membesarkan Pawon. Konsultasi sastra diadakan dalam pertemuan resmi dan tak resmi. Pawon membuka kelas Kursus Menulis Fiksi yang diikuti pengarang muda dan tua. Kelas itu jadi interaksi sastra yang kreatif dan konstruktif. Program-program lain dilaksanakan dengan pencapaian-pencapaian berbeda. Sayembara sastra diadakan dengan sambutan (antusiasme) yang besar. Diskusi besar diadakan dengan pamrih besar. Workshop Penulisan Kreatif diadakan dengan ramai dan menggairahkan. Kunjungan silahturahmi ke komunitas atau kota lain diadakan dengan niat positif dan paseduluran.

Pawon lantas jadi keluarga besar. Redaktur bertambah. Orang-orang yang terlibat dalam pengerjaan Pawon bertambah. Orang-orang yang memberi kontribusi bertambah. Orang-orang yang rajin dolan dan krasan di rumah redaksi Pawon bertambah. Kunjungan tamu (sedulur) dari pengarang atau komunitas lain bertambah. Pawon jadi sibuk tapi senang. Gairah itu jadi bukti. Sastra Solo jadi ramai. Inferioritas sastra yang jadi bayangan buruk perlahan hilang.

Solo layak jadi perhatian. Pengarang-pengarang yang menghidupi bulletin Pawon pun jadi perhatian besar: Joko Sumantri (cerpenis dan penulis artikel yang produktif) adalah Tuan Besar yang memiliki komitmen dan tanggung jawab besar. Hans Gagas (cerpenis dan penulis cerita anak) adalah tukang provokasi dan tukang wawancara handal. Wijang Wharek (orang yang pernah jadi penyair) adalah pemberi aba-aba dan pemberi motivasi. Kabut (penyair dan kritikus sastra) adalah abdi yang sendhika dawuh. Ridho al Qodri (penyair dan esais) adalah pemikir dan tukang acara sastra. Yudhi Herwibowo (novelis) adalah tukang desain yang rajin dan mletik. Yudhi Th (cerpenis dan penyair) adalah tukang gambar yang nyenengke. Yunanto (penulis artikel dan penyair) adalah pemberi kritik dan tukang menulis kolom. Anton (penulis cerita anak) adalah pemberi ide dan kontributor yang kalem. Dwicipta (cerpenis) adalah tukang konsultasi sastra yang sabar dan tidak sombong. Daud (manusia obsesionis) adalah pemberi gairah dan tukang ide yang mengejutkan. Haris Firdaus (penyair) adalah kontributor dan tukang publikasi yang rajin dan pendiam. ……….. (masih banyak orang yang mesti diceritakan).

Buletin Pawon melampaui setahun. Biografi Pawon belum selesai dituliskan dan disusun. Buletin Pawon sadar bahwa hidup dan mati itu berada dalam jarak pendek (1 cm kematian dan 1 cm kehidupan). Pawon mau hidup dan tidak takut mati. Biografi Pawon bersambung tanpa tahu selesainya. Begitu.

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae