Bandung Mawardi
http://pawonsastra.blogspot.com/
Obrolan kecil itu terjadi pada akhir tahun 2oo6. Gairah sastra jadi alasan kuat untuk membicarakan persoalan media publikasi sastra. Solo yang terlupa dan luput dalam pembicaraan sastra mesti memainkan peran tersendiri. Optimisme dan arogansi ada dengan ancangan yang biasa dan pamrih besar. Sastra Solo memiliki sekian kemungkinan yang harus dibaca dan diperhatikan dengan kritis. Sejarah sastra Solo menyimpan biografi-biografi penting mengenai pengarang, peristiwa, dan media. Sejarah itu bukan sekadar jadi bayang-bayang yang samar. Sejarah itu diucapkan kembali bukan sebagai masa lalu tapi interpretasi mutakhir yang membutuhkan komitmen dan kerja.
Obrolan kecil itu memusat pada keinginan menerbitkan atau mengusahakan media laternatif sebagai ikhtiar publikasi sastra. Keinginan itu lantas jadi kebutuhan yang harus dipikirkan dan diimplemantasikan. Media alternatif dimaksudkan untuk menjadi ruang inklusif para pengarang yang kurang atau belum menemukan media publikasi. Pamrih itu dalam porsi tertentu adalah reaksi atas sastra koran dan majalah yang bermain dengan politik dominasi. Koran edisi Minggu menjadi perayaan sastra yang menghadirkan teks-teks sastra dari pengarang lokal sampai internasional dengan pilihan dan keputusan redaktur. Menata dan membaca kembali edisi-edisi koran itu bisa memunculkan penilaian-penilaian kritis dan optimisme. Ada pengarang yang kerap menghadirkan tulisan di ruang (lembaran) sastra Minggu. Ada yang jarang. Ada yang tak pernah.ada yang bersala dari komunitas-komunitas tertentu. Ada yang tanpa komunitas. Ada yang berasal dari kota tertentu. Ada yang lain-lain. Majalah sastra atau majalah yang memiliki ruang sastra dalam kasus lain memiliki kemiripan dan perbedaan.
Obrolan kecil itu melahirkan komitmen menerbitkan buletin sastra. Persoalan-persoalan terkait buletin itu bermunculan dengan jawaban-jawaban meyakinkan dan meragukan. Persoalan biasa: uang, redaksional, relasi kerja, distribusi, nama, dan …. Pertanyaan-pertanyaan yang bisa terjawab menjadi acuan realistis. Pertanyaan-pertanyaan yang belum atau tak terjawab menjadi ragu. Pertemuan lanjutan diadakan dengan mengundang sekian orang (individu atau komunitas). Pertemuan kecil yang sepi tapi ramai karep dan masalah. Obrolan berjalan memutar dan kembali pada pertanyaan besar: mungkinkah. Pertanyaan itu belum ingin dijawab sebelum dipikirkan dengan mendalam. Pertemuan lanjutan lain diadakan dengan gairah yang mulai lembek. Proses komunikasi dan interaksi yang terjadi dalam pertemuan itu justru jadi kejutan tak biasa. Ada optimisme dan utopia. Keputusan yang jadi komitmen kolektif adalah realisasi penerbitan bulletin sastra. Buletin itu dinamakan Pawon. Buletin terbit tiap bulan. Buletin itu diurusi orang-orang yang ampuh dan mumpuni meski mayoritas belum mahfum dengan dunia penerbitan.
Bulletin Pawon edisi pertama berhasil lahir pada bulan Januari 2oo7. Kelahiran tanpa operasi dan penyakit kronis. Para penggagas bulletin itu rada terkejut dan bingung melihat bulletin Pawon itu. Ada yang tertawa keras. Ada yang ragu. Ada yang diam. Ada yang histeris. Ada apa? Pertanyaan-pertanyaan muncul kembali dan butuh jawaban. Distribusi mesti bergerak. Acara mesti diadakan untuk penguatan optimisme dan mimpi-mimpi. Acara diskusi Pawon diadakan di Forum Pinilih dengan mengundang banyak orang. Diskusi itu terjadi meski dihadiri sekian orang. Diskusi kecil. Pandangan simpati, bantuan, usul, evaluasi, dan kritik berhamburan. Kejutan tak biasa adalah diskusi bulletin Pawon itu melahirkan polemik. Polemik yang menggairahkan tapi membingungkan. Akhir bulan ada kejutan fenomenal: edisi pertama bulletin Pawon habis.
Sejak itu Pawon membuat biografi besar. Edisi-edisi berikut lahir dengan sekian revisi, tambahan rubrik, tambahan relasi kerja, tambahan tulisan, tambahan donator, tambahan pelanggan, dan tambahan gairah. Ada yang bicara keras: Pawon bakal jadi pembuktian dan juru bicara penting sastra di Solo! Pawon mulai dibaca dan diapresiasi. Pawon jadi perhatian. Pengarang-pengarang merasa menemukan ruang untuk publikasi tulisan. Pengarang-pengarang yang malu atau susah dipublikasikan di koran atau majalah bisa membuat senyum (tawa) kecil karena tulisan-tulisannya memungkinkan dipublikasikan di Pawon.
Mimpi-mimpi (baik atau buruk) terus jadi kenyataan. Ada yang menyenangkan. Ada yang merepotkan. Ada tragedi. Ada komedi. Redaksi Pawon terus melakukan ikhtiar dan kerja intensif dan inklusif untuk pertumbuhan dan keramaian sastra. Bulletin Pawon lantas bertemu dengan sedulur dari Yogyakarta, Semarang, Karanganyar, Kulonprogo, Bandung, Jakarta, dan kota-kota lain. Silahturahmi dan kerja bareng menjadi gairah besar Pawon yang ingin melunaskan mimpi dan janji. Jaringan media alternatif, komunitas, dan individu yang terbentuk dalam lingkaran inklusif Pawon memberi kontribusi besar untuk proses kreatif dan kelahiran wacana-wacana sastra lokal-regional-nasional.
Biografi Pawon terus ditulis dengan kerja sastra yang populis dan optimis. Diskusi-diskusi bulanan diadakan di pelbagai lokasi: kampus, kampung, markas komunitas, ruang kesenian (TBJT), dan ruang yang lain. Pengarang-pengarang baru muncul. Pengarang-pengarang lama atau yang terkenal pun dengan gairah besar mengirim (memberi) tulisan untuk bulletin Pawon. Pawon mulai dimiliki dan dibicarakan banyak orang, komunitas, dan kota.
Program-program sastra diadakan sebagai ikhtiar menguatkan dan membesarkan Pawon. Konsultasi sastra diadakan dalam pertemuan resmi dan tak resmi. Pawon membuka kelas Kursus Menulis Fiksi yang diikuti pengarang muda dan tua. Kelas itu jadi interaksi sastra yang kreatif dan konstruktif. Program-program lain dilaksanakan dengan pencapaian-pencapaian berbeda. Sayembara sastra diadakan dengan sambutan (antusiasme) yang besar. Diskusi besar diadakan dengan pamrih besar. Workshop Penulisan Kreatif diadakan dengan ramai dan menggairahkan. Kunjungan silahturahmi ke komunitas atau kota lain diadakan dengan niat positif dan paseduluran.
Pawon lantas jadi keluarga besar. Redaktur bertambah. Orang-orang yang terlibat dalam pengerjaan Pawon bertambah. Orang-orang yang memberi kontribusi bertambah. Orang-orang yang rajin dolan dan krasan di rumah redaksi Pawon bertambah. Kunjungan tamu (sedulur) dari pengarang atau komunitas lain bertambah. Pawon jadi sibuk tapi senang. Gairah itu jadi bukti. Sastra Solo jadi ramai. Inferioritas sastra yang jadi bayangan buruk perlahan hilang.
Solo layak jadi perhatian. Pengarang-pengarang yang menghidupi bulletin Pawon pun jadi perhatian besar: Joko Sumantri (cerpenis dan penulis artikel yang produktif) adalah Tuan Besar yang memiliki komitmen dan tanggung jawab besar. Hans Gagas (cerpenis dan penulis cerita anak) adalah tukang provokasi dan tukang wawancara handal. Wijang Wharek (orang yang pernah jadi penyair) adalah pemberi aba-aba dan pemberi motivasi. Kabut (penyair dan kritikus sastra) adalah abdi yang sendhika dawuh. Ridho al Qodri (penyair dan esais) adalah pemikir dan tukang acara sastra. Yudhi Herwibowo (novelis) adalah tukang desain yang rajin dan mletik. Yudhi Th (cerpenis dan penyair) adalah tukang gambar yang nyenengke. Yunanto (penulis artikel dan penyair) adalah pemberi kritik dan tukang menulis kolom. Anton (penulis cerita anak) adalah pemberi ide dan kontributor yang kalem. Dwicipta (cerpenis) adalah tukang konsultasi sastra yang sabar dan tidak sombong. Daud (manusia obsesionis) adalah pemberi gairah dan tukang ide yang mengejutkan. Haris Firdaus (penyair) adalah kontributor dan tukang publikasi yang rajin dan pendiam. ……….. (masih banyak orang yang mesti diceritakan).
Buletin Pawon melampaui setahun. Biografi Pawon belum selesai dituliskan dan disusun. Buletin Pawon sadar bahwa hidup dan mati itu berada dalam jarak pendek (1 cm kematian dan 1 cm kehidupan). Pawon mau hidup dan tidak takut mati. Biografi Pawon bersambung tanpa tahu selesainya. Begitu.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
`Atiqurrahman
A Muttaqin
A Rodhi Murtadho
A. Iwan Kapit
A. Purwantara
A. Qorib Hidayatullah
A. Zakky Zulhazmi
A.H.J Khuzaini
A.S. Laksana
Aang Fatihul Islam
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi WM
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Malik
Abdul Wachid B.S.
Abdurrahman El Husaini
Abidah El Khalieqy
Abu Salman
Acep Zamzam Noor
Achdiat K. Mihardja
Adek Alwi
Adi Suhara
Adnyana Ole
Adreas Anggit W.
Afrion
Afrizal Malna
Aguk Irawan MN
Agung Dwi Ertato
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus Himawan
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agusri Junaidi
Agustinus Wahyono
Ahda Imran
Ahmad Badrus Sholihin
Ahmad Fanani Mosah
Ahmad Fatoni
Ahmad Ikhwan Susilo
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musabbih
Ahmad Rofiq
Ahmad Sahidah
Ahmad Tohari
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Alex R. Nainggolan
Alex Suban
Alunk Estohank
Ami Herman
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Aminudin R Wangsitalaja
Anastasya Andriarti
Andreas Maryoto
Anes Prabu Sadjarwo
Angela
Angga Wijaya
Angkie Yudistia
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurnia
Anton Kurniawan
Anton Wahyudi
Anugrah Gio Pratama
Anwar Nuris
Aprinus Salam
Arie MP Tamba
Arif B. Prasetyo
Arif Bagus Prasetyo
Arif Hidayat
Arman A.Z.
Arti Bumi Intaran
Arys Hilman
AS Sumbawi
Asarpin
Asef Umar Fakhruddin
Asep Sambodja
Asrama Mahasiswa Aceh SABENA
Astrikusuma
Asvi Warman Adam
Atep Kurnia
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Azizah Hefni
Badrut Tamam Gaffas
Bagja Hidayat
Bagus Takwin
Balada
Bale Aksara
Baltasar Koi
Bambang Agung
Bambang Kempling
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Bayu Insani
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Berita
Berita Duka
Berita Utama
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Blambangan
Brunel University London
BSW Adjikoesoemo
Budaya
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Saputra
Budi Suwarna
Bung Tomo
Cak Kandar
Catatan
Cerpen
Chairil Anwar
Chavchay Syaifullah
Cucuk Espe
Cunong N. Suraja
D. Zawawi Imron
Dadang Ari Murtono
Daisuke Miyoshi
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Dhakidae
Dante Alighieri
Deddy Arsya
Dedy Tri Riyadi
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Detti Febrina
Dharmadi
Diah Hadaning
Dian Hartati
Dian Sukarno
Diana A.V. Sasa
Dicky Fadiar Djuhud
Didi Arsandi
Dimas
Dina Oktaviani
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Djadjat Sudradjat
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Doddy Hidayatullah
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dorothea Rosa Herliany
Dr. Muhammad Zafar Iqbal
Dr. Simuh
Dwi Arjanto
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwicipta
Dwijo Maksum
Edy A. Effendi
Edy Firmansyah
Efri Ritonga
Egidius Patnistik
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Hendri Saiful
Elik
Elsya Crownia
Emha Ainun Nadjib
Endah Sulawesi
Endah Wahyuningsih
Endang Suryadinata
Endhiq Anang P
Endri Y
Eriyandi Budiman
Ernest Hemingway
Esai
Esha Tegar Putra
Eva Dwi Kurniawan
Evi Dana Setia Ningrum
Evi Idawati
Evieta Fadjar
F Rahardi
Fabiola D. Kurnia
Fadelan
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faisal Kamandobat
Faisal Syahreza
Faizal Syahreza
Fajar Alayubi
Fandy Hutari
Fany Chotimah
Fatah Yasin Noor
Fathor Lt
Fathurrahman Karyadi
Fatih Kudus Jaelani
Fatma Dwi Rachmawati
Fauzi Absal
Festival Sastra Gresik
Fikri. MS
Fina Sato
Fitri Susila
Galih Pandu Adi
Gde Agung Lontar
Geger Riyanto
Gerakan Literasi
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Ginanjar Rahadian
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gunoto Saparie
Gus Martin
Gus tf Sakai
Gusti Eka
Hadi Napster
Haji Misbach
Halim HD
Halimi Zuhdy
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Han Gagas
Handoko F. Zainsam
Hari Santoso
Haris del Hakim
Hartono Harimurti
Hary B. Kori’un
Hasan Gauk
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Helwatin Najwa
Hepi Andi Bastoni
Heri C Santoso
Heri KLM
Heri Latief
Heri Listianto
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Heru Emka
Heru Kurniawan
Heru Prasetya
Hesti Sartika
Hudan Hidayat
Humaidiy AS
I Made Asdhiana
I Made Prabaswara
I Nyoman Suaka
IBM. Dharma Palguna
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Ida Ahdiah
Idayati
Ignas Kleden
Ihsan Taufik
Ilenk Rembulan
Ilham Khoiri
Ilham Yusardi
Imam Cahyono
Imam Jahrudin Priyanto
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indah Darmastuti
Indiar Manggara
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irma Safitri
Irman Syah
Iskandar Noe
Istiqomatul Hayati
Ita Siregar
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya-Djafar
Iyut FItra
Jadid Al Farisy
Jafar M. Sidik
Jakob Sumardjo
Jamal D Rahman
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jayaning S.A
Jefri al Malay
Jihan Fauziah
JJ. Kusni
Jo Pakagula
Johan Edy Raharjo
Joko Pinurbo
Jokowi Undercover
Joni Ariadinata
Joss Wibisono
Jual Buku Paket Hemat
Judyane Koz
Juli Sastrawan
Junaidi Abdul Munif
Jusuf AN
Juwairiyah Mawardy
Kadir Ruslan
Kasnadi
Katrin Bandel
Kedung Darma Romansha
Khairul Mufid Jr
Khamami Zada
Khrisna Pabichara
Kikin Kuswandi
Koh Young Hun
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
Korrie Layun Rampan
Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan)
Kristianto Batuadji
Kritik Sastra
Kunni Masrohanti
Kunthi Hastorini
Kuntowijoyo
Kurie Suditomo
Kurnia EF
Kurniawan
Kuswaidi Syafi'ie
Kuswinarto
Lan Fang
Landung Rusyanto Simatupang
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M)
Liestyo Ambarwati Khohar
Linda Sarmili
Liston P. Siregar
Liza Wahyuninto
LN Idayanie
Lucia Idayani
Lukman Asya
Lusiana Indriasari
Lynglieastrid Isabellita
M Hari Atmoko
M. Aan Mansyur
M. Arman A.Z
M. Bagus Pribadi
M. Fadjroel Rachman
M. Harya Ramdhoni Julizarsyah
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S
M. Luthfi Aziz
M. Nahdiansyah Abdi
M. Raudah Jambak
M. Shoim Anwar
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Maghfur Saan
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Majalah Sastra Horison
Maklumat Sastra Profetik
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Serenade Sinurat
Mario F. Lawi
Marluwi
Marsel Robot
Martin Aleida
Martin Suryajaya
Mashuri
Matdon
Mega Vristian
Melani Budianta
Melayu Riau
Memoar
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Miftah Fadhli
Miftahul Abrori
Misbahus Surur
Miziansyah J
Mochtar Lubis
Mohamad Ali Hisyam
Mohammad Eri Irawan
MT Arifin
Mugy Riskiana Halalia
Muhajir Arrosyid
Muhamad Rifai
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Al-Mubassyir
Muhammad Qodari
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Muhidin M. Dahlan
Muhlis Al-Firmany
Mujtahid
Mulyadi SA
Munawir Aziz
Murniati Tanjung
Murnierida Pram
Musa Ismail
Musfi Efrizal
Mustaan
Mustafa Ismail
N. Mursidi
Nafsul Latifah
Naskah Teater
Nasrullah Nara
Nelson Alwi
Nenden Lilis A
Nh. Anfalah
Ni Made Purnama Sari
Nina Mussolini-Hansson
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Noura
Nova Christina
Noval Jubbek
Novela Nian
Nugroho Notosusanto
Nugroho Pandhu Sukmono
Nur Faizah
Nurdin F. Joes
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi SA
Nyoman Tusthi Eddy
Nyoman Wirata
Oka Rusmini
Oktamandjaya Wiguna
Oky Sanjaya
Olanama
Olivia Kristina Sinaga
Otto Sukatno CR
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
Patricia Pawestri
PDS H.B. Jassin
PDS. H.B. Jassin
Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa
Persda Network
Pipiet Senja
Pramoedya Ananta Toer
Pramono
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prita Daneswari
Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri
Prosa
Pudyo Saptono
Puisi
Puisi Kesunyian
Puisi Sufi
Puji Santosa
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R. Sugiarti
Rachmad Djoko Pradopo
Radhar Panca Dahana
Ragdi F. Daye
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ramadhan Batubara
Ramadhan KH
Ratih Kumala
Ratna Indraswari Ibrahim
Ratna Sarumpaet
Raudal Tanjung Banua
Remy Sylado
Reni Susanti
Renny Meita Widjajanti
Resensi
Restu Kurniawan
Retno Sulistyowati
RF. Dhonna
Rian Sindu
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar
Riki Utomi
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rohman Abdullah
Rosidi
Rosihan Anwar
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S. Sinansari Ecip
S.I. Poeradisastra
S.W. Teofani
Sabam Siagian
Sabrank Suparno
Saiful Anam Assyaibani
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sanggar Rumah Ilalang
Sanggar Teater Jerit
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian
Sartika Dian Nuraini
Sastra Tanah Air
Sastra Using
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sayyid Fahmi Alathas
Sazano
Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo
Seli Desmiarti
Selo Soemardjan
Senggrutu Singomenggolo
Seno Joko Suyono
SH Mintardja
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sipri Senda
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Sobih Adnan
Sofian Dwi
Sofie Dewayani
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sri Ruwanti
Sri Wintala Achmad
St Sularto
Stefanus P. Elu
Sukron Abdilah
Sulaiman Djaya
Suminto A. Sayuti
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sungging Raga
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryansyah
Suryanto Sastroatmodjo
Susanto
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyadi
Suyadi San
Syaifuddin Gani
Syaiful Amin
Syamsiar Hidayah
Syarbaini
Syifa Amori
Syifa Aulia
Tajuddin Noor Ganie
Taufik Abdullah
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
TE. Priyono
Teguh Afandi
Teguh Ranusastra Asmara
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Theresia Purbandini
Tita Tjindarbumi
Titik Alva-Alvi Choiriyah
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tjoet Nyak Dhien
Tosa Poetra
Tri Lestari Sustiyana
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Tulus S
Tulus Wijanarko
Udo Z. Karzi
Ugoran Prasad
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Utada Kamaru
UU Hamidy
Vera Ernawati
Veronika Ninik
W.S. Rendra
Wahjudi Djaja
Wahyu Hidayat
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Budiartha
Widya Karima
Wijaya Herlambang
Wiji Thukul
Willem B Berybe
Wilson Nadeak
Winarni R.
Wiratmo Soekito
Wita Lestari
Wiwik Widayaningtias
Y. Thendra BP
Y. Wibowo
Yasser Arafat
Yeni Ratnaningsih
Yohanes Sehandi
Yonatan Raharjo
Yonathan Rahardjo
Yopi Setia Umbara
Yos Rizal S
Yos Rizal Suriaji
Yudhi Herwibowo
Yuka Fainka Putra
Yurnaldi
Yushifull Ilmy
Yusri Fajar
Yusuf Suharto
Zainal Abidin
Zainal Arifin Thoha
Zawawi Se
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar