Sabtu, 26 Februari 2011

Representasi Simbol Cahaya

Peresensi: Arif Hidayat
http://www.stainpress.com/
Judul Buku: Mistisisme Cahaya
Penulis : Heru Kurniawan
Penerbit : Grafindo dan STAIN Purwokerto Press
Cetakan : Pertama, 2009
Tebal : xiii + 228

Filosofi mengenai cahaya sangat menarik perhatian, terutama bagi para pemikir Neo-Platonik. Perspektif mengenai cahaya secara filosofis sebenarnya telah dikemukakan oleh Suhrawardî (dalam Hikayat al-Isyraq) dan al-Ghazali (dalam Miskyat Cahaya-cahaya) beberapa waktu yang lampau. Keyakinan Suhrawardî dan al-Ghazali didasarkan kepada al-Qur’an surat an-Nur dan hadis tentang “Tujuh Puluh Ribu Tabir Cahaya dan Kegelapan”. Uraian-uraian mengenai cahaya seolah tidak ada habis-habisnya, seperti benang yang sangat panjang, bahkan masih menyimpan tabir kehidupan yang kaum rasionalisme tak bisa menjangkaunya.

Cahaya yang dalam pandangan kita berarti penerang kehidupan memiliki sisi lain berdasarkan pemikiran Heru Kurniawan. Adapun pemikiran Heru Kurniawan dalam buku ini merupakan kajian terhadap buku puisi Rumah Cahaya karya Abdul Wachid B.S., yang diinterpretasikan berdasarkan hermeneutika Paul Riceour.

Cahaya dalam buku ini dipandang sebagai simbol yang merepresentasikan esensi religius. Simbol cahaya memiliki beberapa struktur uraian, di antaranya; penandaan yang di dalamnya memiliki sebuah makna langsung, pokok atau literer menunjuk kepada makna tambahan, makna lain yang tidak langsung, sekunder dan figuratif yang dapat dipahami hanya melalui yang pertama (hal. 27).

Sebab itu, pembuktian mengenai sajak “Rumah Cahaya” sebagai kesadaran “aku-lirik” akan kehadiran Tuhan harus diuraikan secara berlapis-lapis. Yaitu, cahaya sebagai penerang kehidupan, cahaya sebagai petunjuk tuhan, dan cahaya adalah Tuhan itu sendiri yang mewujud di dalam diri “aku-lirik”. Dasar uraian tersebut identik dengan konsepsi ta’wil yang selalu mencari kontekstualisasi dari teks, dan kontekstualisasi dalam kajian ini adalah surat an-Nur ayat 35. Dalam surat itu dijelaskan bahwa Allah adalah Cahaya langit dan bumi, yang dalam pandangan Heru Kurniawan memiliki nilai mistik karena persepsi ini dalam tradisi mistisisme Islam mempunyai kesamaan eksistensi.

Kehadiran cahaya sebagai simbol dalam buku ini dirujuk seperti halnya kerja dari cermin. Cahaya memancar dari matahari ke bintang dan bulan, kemudian dari bintang dan bulan memancar ke bumi sebagai penerang. Tarik-menarik cahaya seperti magnet oleh antarbenda inilah yang menjadikan kehidupan tetap terjaga hingga sekarang. Yang permasalahan dari pembahasan ini adalah menelusuri mula dari cahaya, yaitu dari Yang Ahwal. Pendapat ini dikemukakan oleh Suhrawardî dan al-Ghazali (hal.88).

Kehadiran cahaya seperti itu ketika di bumi mampu merepresentasikan Dzat Yang Agung, yakni melalui wakil-Nya. Dia dikenal oleh makhluk-Nya melalui manifestasi-Nya, sedangkan Dia sendiri tidak terlihat. Kejadian ini sebenarnya bersifat esoteric, namun rahasia secara imanen membutuhkan penyingkapan (kanz makhfîan) untuk dikenal.

Secara substansi, cahaya tidak terlihat seperti halnya kita melihat matahari dengan mata secara langsung, tanpa atmosfer, hanya saja cahaya dapat membuat yang lain terlihat. Dari benda-benda di bumi yang saling memantulkan cahaya itulah kita dapat melihat. Bumi adalah tanah, maka bumi tempat manusia penuh dengan kegelapan yang membutuhkan cahaya dari langit. Dalam kegelapan itulah benda-benda saling memantul cahaya seperti cermin. Terminologi ini dapat kita temukan dalam tradisi mistisisme Islam, yang disebut juga tasawuf atau sufisme.

Barangkali yang menarik perhatian dalam buku ini adalah hubungan antara prespektif cahaya di Timur Tengah dengan cahaya di tanah Jawa. Hubungan ini harus diteliti secara historis yang membutuhkan kronologi masuknya (baca: persebaran) Islam ke Jawa.

Cahaya di Nusantara

Dalam perkembangan tasawuf di Nusantara, Hamzah Fansuri kiranya sufi yang dapat menerima pernyataan Tuhan sebagai Cahaya. Ajaran Wachdatul al-Wujud itu menjadi buktinya, karena ajaran ini memandang Tuhan dan alam semesta menyatu. Cahaya secara eksistensinya bagian dari alam semesta. Karena itu, cahaya dalam kesehariannya memberi kehidupan kepada pohon, rumput, dan hal lain yang terbentang di alam semesta, termasuk manusia. Ajaran Hamzah Fansuri yang termuat di dalam puisi tersebut memberi warna pada alur puisi sufi di Indonesia.

Prespektif cahaya di Timur Tengah diuraikan secara filosofis oleh Suhrawardî dan al-Ghazali. Pemahaman ini terkait dengan cahaya yang menjangkau realitas lahir dan batin. Artinya, cahaya dijelaskan secara fisik dan secara filosofis melalui tamsil. Adapun istilah cahaya dalam perkembangan tasawuf di Nusantara mewujud dalam teks-teks puisi. Bahkan, dalam dekade 1980-an prespektif cahaya dalam puisi lebih merupakan wacana ideologis, mengingat pada waktu itu merupakan kebangkitan puisi sufi di Indonesia.

Pandangan cahaya dalam perkembangan tasawuf di Nusantara dan mengalir dalam perpuisian Indonesia dalam buku ini dimaksudkan sebagai konteks dari sajak “Rumah Cahaya”. Sementara itu, simbol cahaya dalam sajak itu diinterpretasikan sebagai hidayah dari Tuhan atas zaman yang serba virtual ini. ‘Kesendirian rumah cahaya inilah yang bangkit/ mendekap manusiaku’. Manusia yang secara esensinya tanah berarti kegelapan sehingga membutuhkan Tuhan untuk menemukan jati dirinya. Hanya Tuhanlah tempat kembali. Demikianlah uraian-uraian cahaya sebagai simbol memiliki nilai mistik.

Karena kajian ini bersifat tekstual, maka interpretasi didasarkan pada penelitian-penelitian tokoh terdahulu yang kemudian ditautkan dengan paradigma Islam yang lebih spesifik mengenai realitas cahaya sebagai gerak mistik. Lapis-lapis analisis yang diramu dengan sistematika ilmiah ini terkesan seperti “narasi historis” mengenai kedatangan cahaya. Kita dengan nalar dan jiwa yang bersih akan lekas paham mengenai esensi cahaya sebagai simbol, apalagi buku ini ditulis dengan bahasa yang ringan, jelas, dan dengan gaya esai. Buku yang mulanya tesis ini, tidak tampak seperti tulisan ilmiah pada umumnya.

Biodata Penulis:
ARIF HIDAYAT, lahir di Purbalingga 7 Januari 1988. Sedang menulis skripsi di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Alamatnya Banjarsari Rt 04/Rw 7 Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah 53353, e-mail: dayat_pr@yahoo.com HP 081911308227.

Tidak ada komentar:

Label

`Atiqurrahman A Muttaqin A Rodhi Murtadho A. Iwan Kapit A. Purwantara A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.H.J Khuzaini A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Malik Abdul Wachid B.S. Abdurrahman El Husaini Abidah El Khalieqy Abu Salman Acep Zamzam Noor Achdiat K. Mihardja Adek Alwi Adi Suhara Adnyana Ole Adreas Anggit W. Afrion Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Dwi Ertato Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Himawan Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agusri Junaidi Agustinus Wahyono Ahda Imran Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Rofiq Ahmad Sahidah Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alex R. Nainggolan Alex Suban Alunk Estohank Ami Herman Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aminudin R Wangsitalaja Anastasya Andriarti Andreas Maryoto Anes Prabu Sadjarwo Angela Angga Wijaya Angkie Yudistia Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anwar Nuris Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Arman A.Z. Arti Bumi Intaran Arys Hilman AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asrama Mahasiswa Aceh SABENA Astrikusuma Asvi Warman Adam Atep Kurnia Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Badrut Tamam Gaffas Bagja Hidayat Bagus Takwin Balada Bale Aksara Baltasar Koi Bambang Agung Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Insani Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Duka Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Blambangan Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Saputra Budi Suwarna Bung Tomo Cak Kandar Catatan Cerpen Chairil Anwar Chavchay Syaifullah Cucuk Espe Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Daisuke Miyoshi Damanhuri Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Dante Alighieri Deddy Arsya Dedy Tri Riyadi Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Detti Febrina Dharmadi Diah Hadaning Dian Hartati Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Dicky Fadiar Djuhud Didi Arsandi Dimas Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djadjat Sudradjat Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dorothea Rosa Herliany Dr. Muhammad Zafar Iqbal Dr. Simuh Dwi Arjanto Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwicipta Dwijo Maksum Edy A. Effendi Edy Firmansyah Efri Ritonga Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Elik Elsya Crownia Emha Ainun Nadjib Endah Sulawesi Endah Wahyuningsih Endang Suryadinata Endhiq Anang P Endri Y Eriyandi Budiman Ernest Hemingway Esai Esha Tegar Putra Eva Dwi Kurniawan Evi Dana Setia Ningrum Evi Idawati Evieta Fadjar F Rahardi Fabiola D. Kurnia Fadelan Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fandy Hutari Fany Chotimah Fatah Yasin Noor Fathor Lt Fathurrahman Karyadi Fatih Kudus Jaelani Fatma Dwi Rachmawati Fauzi Absal Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fina Sato Fitri Susila Galih Pandu Adi Gde Agung Lontar Geger Riyanto Gerakan Literasi Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Ginanjar Rahadian Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gus Martin Gus tf Sakai Gusti Eka Hadi Napster Haji Misbach Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Hamdy Salad Han Gagas Handoko F. Zainsam Hari Santoso Haris del Hakim Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri C Santoso Heri KLM Heri Latief Heri Listianto Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Heru Emka Heru Kurniawan Heru Prasetya Hesti Sartika Hudan Hidayat Humaidiy AS I Made Asdhiana I Made Prabaswara I Nyoman Suaka IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Ahdiah Idayati Ignas Kleden Ihsan Taufik Ilenk Rembulan Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Jahrudin Priyanto Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Irma Safitri Irman Syah Iskandar Noe Istiqomatul Hayati Ita Siregar Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jadid Al Farisy Jafar M. Sidik Jakob Sumardjo Jamal D Rahman Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Pakagula Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Juli Sastrawan Junaidi Abdul Munif Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Kadir Ruslan Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Khairul Mufid Jr Khamami Zada Khrisna Pabichara Kikin Kuswandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristianto Batuadji Kritik Sastra Kunni Masrohanti Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia EF Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto Lan Fang Landung Rusyanto Simatupang Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Liestyo Ambarwati Khohar Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto LN Idayanie Lucia Idayani Lukman Asya Lusiana Indriasari Lynglieastrid Isabellita M Hari Atmoko M. Aan Mansyur M. Arman A.Z M. Bagus Pribadi M. Fadjroel Rachman M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Luthfi Aziz M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Shoim Anwar M. Yoesoef M.D. Atmaja Maghfur Saan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Majalah Sastra Horison Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Serenade Sinurat Mario F. Lawi Marluwi Marsel Robot Martin Aleida Martin Suryajaya Mashuri Matdon Mega Vristian Melani Budianta Melayu Riau Memoar MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftah Fadhli Miftahul Abrori Misbahus Surur Miziansyah J Mochtar Lubis Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan MT Arifin Mugy Riskiana Halalia Muhajir Arrosyid Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Qodari Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Muhlis Al-Firmany Mujtahid Mulyadi SA Munawir Aziz Murniati Tanjung Murnierida Pram Musa Ismail Musfi Efrizal Mustaan Mustafa Ismail N. Mursidi Nafsul Latifah Naskah Teater Nasrullah Nara Nelson Alwi Nenden Lilis A Nh. Anfalah Ni Made Purnama Sari Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noura Nova Christina Noval Jubbek Novela Nian Nugroho Notosusanto Nugroho Pandhu Sukmono Nur Faizah Nurdin F. Joes Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Olanama Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Patricia Pawestri PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Penghargaan Hadiah Sastra Pusat Bahasa Persda Network Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prita Daneswari Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Tri Prosa Pudyo Saptono Puisi Puisi Kesunyian Puisi Sufi Puji Santosa PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Sugiarti Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan KH Ratih Kumala Ratna Indraswari Ibrahim Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Reni Susanti Renny Meita Widjajanti Resensi Restu Kurniawan Retno Sulistyowati RF. Dhonna Rian Sindu Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Riki Utomi Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Abdullah Rosidi Rosihan Anwar Rukardi S Yoga S. Jai S. Sinansari Ecip S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Anam Assyaibani Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Sartika Dian Nuraini Sastra Tanah Air Sastra Using Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sazano Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seli Desmiarti Selo Soemardjan Senggrutu Singomenggolo Seno Joko Suyono SH Mintardja Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sipri Senda Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sobih Adnan Sofian Dwi Sofie Dewayani Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sri Ruwanti Sri Wintala Achmad St Sularto Stefanus P. Elu Sukron Abdilah Sulaiman Djaya Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susanto Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi Suyadi San Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syamsiar Hidayah Syarbaini Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Taufik Abdullah Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Afandi Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tita Tjindarbumi Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Tosa Poetra Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Udo Z. Karzi Ugoran Prasad Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Utada Kamaru UU Hamidy Vera Ernawati Veronika Ninik W.S. Rendra Wahjudi Djaja Wahyu Hidayat Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Widya Karima Wijaya Herlambang Wiji Thukul Willem B Berybe Wilson Nadeak Winarni R. Wiratmo Soekito Wita Lestari Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Y. Wibowo Yasser Arafat Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yonatan Raharjo Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Yos Rizal S Yos Rizal Suriaji Yudhi Herwibowo Yuka Fainka Putra Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf Suharto Zainal Abidin Zainal Arifin Thoha Zawawi Se Zen Hae